REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Mal Ciputra Semarang memastikan ada kenaikan jumlah pengunjung mal di akhir tahun seiring dengan berlangsungnya libur panjang.
"Dengan adanya libur panjang ini, prediksi kami ada peningkatan jumlah pengunjung. Kalau hari normal antara 30 ribu-35 ribu orang/hari, kalau jelang akhir tahun atau bersamaan dengan liburan bisa antara 50 ribu-55 ribu orang/hari," kata Public Relations Mal Ciputra Semarang Aisha Jusmar di Semarang, Rabu (23/12).
Menurut dia, lonjakan jumlah pengunjung sendiri sudah terjadi sejak hari Jumat (18/12) seiring dengan dimulainya libur anak sekolah.
"Kebetulan juga minggu ini 'long weekend', jadi peningkatan jumlah pengunjung akan signifikan. Prediksi kami peningkatan ini akan bertahan hingga tanggal 3 Januari mendatang," katanya.
Terkait kondisi tersebut, pihaknya juga sudah mengimbau kepada para pengelola tenant agar meningkatkan kenyamanan dan pelayanan kepada para pengunjung.
"Para pengelola tenant harus memerhatikan keamanan para pengunjung termasuk barang-barang yang mereka bawa," katanya.
Selain itu, masing-masing tenant juga diminta untuk meningkatkan stok barang yang dijual agar pengunjung bisa membeli apa yang diinginkan. "Dari sisi promo, tanpa kami imbau para pengelola tenant ini juga sudah melakukan 'sale'. Bahkan diskonnya sampai 70 persen," katanya.
Dengan adanya 'sale' atau potongan harga tersebut, diharapkan nilai transaksi dapat meningkat. Pihaknya menargetkan, jika pada bulan normal nilai transaksi sebesar Rp 3 miliar, untuk bulan ini diharapkan bisa mencapai antara Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar.
Sementara itu, dari sisi keamanan pengunjung, pihaknya berupaya meningkatkan pelayanan pada semua aspek di antaranya patroli keamanan, parkir, dan kebersihan.
"Dari sisi pelayanan ini sifatnya imbauan kepada pengunjung, agar selama berjalan-jalan lebih nyaman mereka harus memerhatikan keamanan barang-barang bawaan," katanya.
Jika biasanya imbauan dilakukan dua jam sekali, pada saat ramai pengunjung seperti ini ditingkatkan menjadi setengah jam sekali.
Ikuti Whatsapp Channel Republika