Selasa 22 Dec 2015 17:46 WIB

Kerusuhan di Bali Pengaruhi Kunjungan Wisatawan

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Winda Destiana Putri
wisata bali
Foto: google
wisata bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kerusuhan antar anggota  Laskar Bali dan Baladika yang terjadi di Bali, Kamis (17/12), mulai berdampak pada kunjungan wisatawan.

Kapolresta Denpasar Kombes Pol AA Made Sudana mengatakan, banyak wisatawan yang membatalkan kunjungannya.

"Saya menerima telpon, kalau kerusuhan yang terjadi pada Kamis sore membuat takut orang datang ke Bali," kata Sudana.

Hal itu dikemukakan Kapolresta di Denpasar, Selasa (22/12), dalam acara penyerahan senjata tajam milik anggota dua ormas yang bertikai. Penyerahan senjata itu erupakan kelanjutan dari perdamaian kedua kelompok yang telah disepakati dalam pertemuan sebelumnya.

Ada sebanyak 120 senjata kata Sudana, yang diserahkan kedua kubu dan diharapkan, senjata yang diserahkan adalah senjata yang terakhir yang dimiliki kedua belah pihak. Sudana berharap perdamaian yang terjadi diikuti oleh kesadaran para anggota kedua kelompok, sehingga tidak terjadi lagi pertikaian antara anggota kedua ormas itu.

Sebelumnya, dua kelompok ormas di Bali itu bentrok di dua tempat, yakni di Lapas Kerobokan dan di Jalan Teuku Umar Debpasar. Dari kerusuhan itu, empat orang tewas, yakni du di lapas dan dua di Jalan Teuku Umar.

Penyerahan senjata dilakukan secara simbolis oleh Ketut Ismaya selaku Sekjen Laskar Bali dan AA Alit Mantara selaku penasihat Baladika. Hadir dalam acara itu antara lain perwakilan dari Kesbangpol Linmas Denpasar dan Kesbangpol Linmas Kabupaten Badung.

Menurut Sudana, begitu kerusuhan meletus, jalan-jalan di Depasar langsung sepi. Hal itu sebutnya, karena warga masyarakat takut keluar rumah dan tidak mau mengambil risiko akan tejadinya kerusuhan susulan.

Menjawab pertanyaan wartawan seusai penyerahan senjata tajam, Sudana mengatakan tak ada yang bisa menjamin kalau seluruh senjata telah diserahkan. Namun dia berharap penyerahan senjata itu diikuti oleh anggota kedua kelompok sanpai di tingkat akar rumput.

"Ya kami hanya bersifat mengawasi dan berharap kesadaran kedua belah pihak dalam perdamaian ini berlangsung selamanya," kata Sudana.

Dikatakan Kapolresta Denpasar, bahwa kedua kelompok telah menandatangani perjanjian perdamaian. Karenanya mereka berkewajiban menaati semua isi perjanjian yang telah disepakati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement