Selasa 22 Dec 2015 17:00 WIB

Peringatan Hari Ibu Jangan Hanya Seremonial

Para ibu dengan pakaian kebaya melakukan senam bersama di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (20/12).
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Para ibu dengan pakaian kebaya melakukan senam bersama di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ketua DPRD Kota Palu Mohammad Iqbal Andi Magga mengatakan peringatan Hari Ibu jangan hanya menjadi kegiatan seremonial belaka tetapi momentum bagi perempuan untuk kembali merefleksikan gerakannya.

"Jika peringatan hari ibu hanya seremonial belaka, maka itu hanya akan merugikan pemerintah dan masyarakat," kata Eki, sapaan akrab Iqbal Andi Magga terkait Hari Ibu ke-87 di Palu, Selasa (22/12).

Menurut dia, kegiatan Hari Ibu yang tidak memiliki sasaran dan target hanya merugikan waktu dan tenaga serta anggaran. Panitia peringatan Hari Ibu tingkat Kota Palu Winiar Hidayat Lamakarate mengatakan, pemerintah kota menggelar tujuh kegiatan untuk memeriahkan peringatan hari ibu kali ini.

Tujuh kegiatan tersebut ialah bazar yang telah dilaksanakan pada Kamis (17/12), jalan sehat dan lomba bakiak yang digelar pada hari Jumat (18/12).

Kemudian, ziarah ke Taman Makan Pahlawan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, bakti sosial dan anjang sana, serta pameran hasil karya perempuan.

"Tempat dan waktu pelaksanaan ketujuh kegiatan itu semuanya berbeda. Misalkan anjang sana, panitia dan seluruh ormas perempuan dan pemerintah berkunjung ke panti asuhan, untuk memberikan bantuan," ungkap Winiar.

Semua kegiatan tersebut melibatkan masyarakat serta organisasi perempuan dan pemerintah, sekaligus sebagai rangsangan terhadap gerakan perempuan untuk kembali mempertajam gerakannya dalam segala aspek kehidupan dan pemerintahan.

Pemerintah Kota Palu mengangkat tema Hari Ibu kali ini; mewujudkan lingkungan yang kondusif, untuk perlindungan perempuan dan anak. Tema ini mengacu pada situasi dan kondisi daerah yang marak dengan kasus kekerasan seperti kekerasan antarkelompok, antarindividu dan kelompok, serta antarindividu dengan individu, dengan segala latar belakangnya.

"Berdasarkan situasi yang terjadi akhir-akhir ini, dimana kekerasan masih saja terjadi, hal itu butuh keterlibatan semua pihak untuk menyikapi dan menanganinya.

Olehnya, lewat momen peringatan hari ibu, pemerintah ingin merangsang gerakan perempuan dalam keikutsertaan penanggulangan kekerasan," kata Winiar.

Gerakan perempuan harus menyentuh dan turut serta menciptakan suasana yang kondusif di daerah ini demi kenyamanan semua elemen dan komponen masyarakat.

"Pemerintah sangat mengharapkan gerakan perempuan dapat menyentuh masyarakat dengan melakukan berbagai strategi pendekatan untuk mencegah terjadinya kekerasan," ujar istri penjabat Wali Kota Palu tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement