REPUBLIKA.CO.ID, Ada sejumlah hal baru yang diperkanalkan JJ Abrams selaku sutradara Star Wars: The Force Awakens saat mengisahkan peristiwa yang terjadi 30 tahun setelah Return of the Jedi.
Semula, ia sempat kesulitan merangkai dan menjelaskan asal mula maupun keterkaitan tokoh maupun cerita yang dikembangkannya bersama tim. Abrams lalu memilih untuk mengikuti langkah George Lucas saat pertama kali menciptakan Star Wars.
Di film perdananya, Lucas pun membiarkan penonton berimajinasi tentang “dark times”, Senate, maupun Clone Wars. Di lain sisi, sebagian pecinta Star Wars kecewa mendengar tak ada Darth Vader di Star Wars: The Force Awakens.
Di film ini hanya ada topeng ikonik Darth Vader yang telah melepuh. Sebagai pengganti tokoh antagonis tersebut, ada sosok Kylo Ren (Adam Driver) yang gaya berpakaiannya meniru Darth Vader.
(baca: Ini Spoiler dari Trio The Raid yang Bakal Bikin Penonton Bersorak)
Akan tetapi, sebagian fan lainnya menganggap itu hal yang masuk akal. “Darth Vader sudah tewas di Return of the Jedi, tak mungkin hidup lagi,” komentar Rieke Tjandra Gunawan, fangirl Star Wars.
Bagi Rieke, daya tarik utama Star Wars ada pada lightsaber. Pedang bercahaya itulah yang memikat sekertaris komunitas Fightsaber Indonesia ini. Kekuatan the Force dan pertarungan antara Jedi dan Sith juga menjadi ciri khas yang pasti ada di seluruh seri Star Wars, siapapun tokoh utamanya.
Di kalangan Jedi, ada ilmu yang tidak boleh dipelajari. Larangan itu berlaku lantaran untuk menuntut ilmu tersebut, peminatnya harus masuk ke Dark Side. Mereka harus mengikuti hasrat, menuruti amarah dan dendam.
“Sebaliknya, kunci the Force pada Jedi ada pada pengendalian diri,” jelas Rieke.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
