REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda mengalami perut kembung? Rasanya benar-benar tidak nyaman bukan?
Sebagian orang mengira masalah tersebut timbul karena terlalu banyaknya makanan yang masuk ke perut. Padahal, yang terjadi sebenarnya tidak demikian.
"Munculnya masalah perut kembung lebih bergantung pada makanan yang Anda makan dan bagaimana tubuh Anda mencerna makanan tersebut. Bukan seberapa banyak makanan yang Anda makan," kata ahli gizi Katie Cavuto, seperti dilansir Aol, belum lama ini.
Ia menjelaskan, kurang sempurnanya proses pencernaan jenis-jenis makanan tertentu oleh tubuh, dapat menyisakan gas di dalam perut. Gas itulah yang kemudian memicu munculnya rasa kembung. Bahkan, kata Cavuto, orang yang menjalani diet yang baik dan olahraga secara teratur sekalipun masih dapat menyisakan gas dari makanan yang ia makan di dalam perutnya.
Beberapa hal berikut ini, menurut Cavuto, bisa dilakukan untuk mencegah munculnya masalah perut kembung.
Coba diet eliminasi
Jika Anda sering mengalami kembung, ada baiknya mencoba diet eliminasi. Caranya mudah. Anda hanya perlu menghentikan konsumsi jenis-jenis makanan tertentu yang sebelumnya kerap Anda makan. Setelah beberapa pekan, Anda bisa mencoba memakannya kembali. Lakukan pola diet ini pada satu jenis makanan pada satu waktu. Beberapa jenis makanan yang perlu Anda eliminasi untuk sementara waktu itu di antaranya adalah makanan yang mengandung susu, kedelai, telur, dan gluten.
Kurangi konsumsi gula/karbohidrat
Anda juga mesti memerhatikan bagaimana tubuh Anda bereaksi terhadap berbagai jenis karbohidrat. Tidak sedikit orang yang tubuhnya memiliki tingkat toleransi yang rendah terhadap makanan yang mengandung fruktosa, gula soda, dan semacamnya. Sementara, saat ini makanan olahan banyak yang mengandung zat-zat tersebut.
"Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyuburkan pertumbuhan bakteri tidak sehat dalam perut, yang pada akhirnya bakal meningkatkan rasa kembung," tutur Cavuto.
Menjaga pencernaan Anda
Jika Anda ingin meningkatkan kinerja pencernaan Anda, kunyahlah makanan lebih lama. Pasalnya, enzim pencernaan yang dihasilkan mulut Anda dapat mengurai makanan sebelum sampai ke perut.
"Anda hanya perlu mengunyah setiap suapan 10 atau 15 kali. Semakin lama Anda mengunyah makan, akan semakin sedikit gas yang tersisa di perut Anda," ujar Cavuto.
Selain memperlama kunyahan, mengonsumsi probiotik seperti Yakult juga berguna mempertahankan keberadan bakteri baik untuk menjaga kesehatan pencernaan kita. Selain itu, zat probiotik serupa juga ditemukan dalam bahan-bahan makanan seperti bawang merah, bawang putih, dan daun bawang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika