Senin 14 Dec 2015 12:25 WIB

PHRI Yogyakarta Dorong Hotel Sajikan Masakan Tradisional

Papan nama Gudeg Bu Lies di Jalan Wijilan, Yogyakarta.
Foto: multiply.com
Papan nama Gudeg Bu Lies di Jalan Wijilan, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong pemilik bisnis perhotelan mengutamakan penyajian masakan tradisional sebagai menu utama dengan menggandeng usaha kuliner lokal.

"Kami mendorong untuk memasukkan menu masakan tradisional sebagai opsi utama bagi pengunjung," kata Sekretaris PHRI Daerah Istimewa Yogyakarta Deddy Pranowo Eryono di Yogyakarta, Senin (14/12).

Ia mengatakan makanan tradisional akan lestari dan perekonomian masyarakat setempat akan terangkat jika para pengelola hotel menyajikan makanan tradisional dengan menggandeng pengusaha makanan khas lokal.

Daya tarik hotel, ia menambahkan, juga akan meningkat dengan penyajian makanan-makanan tradisional.

(Baca juga: PHRI: Pelemahan Rupiah tak Pengaruhi Okupansi Hotel)

"Para pengunjung hotel yang berasal dari luar daerah atau bahkan mancanegara tentunya datang untuk mencari tempat singgah yang bernuansa khas Yogyakarta, termasuk menu makanannya," kata dia menambahkan.

Saat ini, menurut dia, rata-rata hotel tak berbintang dan hotel bintang satu sudah menyajikan makanan tradisional khas di Yogyakarta.

"Hotel-hotel bintang satu rata-rata sudah mengalokasikan sekitar 80 persen untuk kuliner lokal."

Namun, dia menjelaskan, penekanan penyajian makanan tradisional sebagai menu utama tidak bisa dilakukan pada hotel-hotel bintang lima yang terikat standar hotel internasional.

"Hotel bintang lima telah memiliki standar internasional secara terpusat, namun demikian kami tetap akan mengimbau untuk memasukkan masakan tradisional sebagai opsi makanan," tutup dia.

(Baca juga: PHRI Jambi Sambut Baik Kebijakan Bebas Visa)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement