REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengajarkan bayi berenang kini semakin populer, bahkan di Indonesia. Berenang bukan hanya mengajarkan aktivitas fisik pada bayi, melainkan juga melatih buah hati untuk menyelamatkan diri sendiri.
Inggris telah menyusun The Baby and Toddler Swimming Teaching Safety Guidelines untuk menjaga bayi atau anak-anak tetap aman bermain di kolam renang. Pedoman ini dimaksudkan guna memberikan standar untuk semua sekolah berenang bayi di Inggris, terutama yang berusia nol sampai tiga tahun.
Berikut adalah pedoman ringkas sebelum Anda memasukkan anak ke sekolah renang dilansir dari Mother and Baby UK, Rabu (9/12).
1. Latihan
Guru renang harus berkualifikasi atau besertifikasi dalam mengajarkan renang pada balita. Orang tua, ayah atau ibu, sebaiknya juga mendampingi anaknya di kolam.
2. Kesehatan dan kebersihan
Anak-anak di bawah empat tahun harus memakai popok antibocor yang khusus untuk bayi berenang. Popok jenis neoprene ini bisa digunakan kembali dan biasanya menutupi tubuh bayi hingga pinggang tulang rusuknya.
3. Suhu kolam
Kolam harus dihangatkan hingga suhunya 26,6 derajat Celsius untuk anak berusia nol sampai tiga bulan, 25 derajat Celsius untuk anak berusia tiga sampai 12 bulan, maksimum suhunya 27 derajat Celsius.
4. Pengawasan
Sekolah renang harus memantau kondisi kolam renang untuk memastikan proses berenang berjalan aman dan efisien. Pengawas harus melakukan penilaian risiko di setiap kolam untuk memastikan kolam beroperasi memenuhi standar kesehatan dan keselamatan.
5. Asuransi
Sekolah berenang menyediakan asuransi umum dan perlindungan.
6. Struktur pelajaran
Pastikan orang tua mengetahui program dan tahapan pelajaran berenang yang diberikan di sekolah. Pelajaran harus selalu berkembang untuk anak, bukan sekadar membuat anak merasa senang bermain air.
Baca juga:
Ini Risiko Ibu Hamil yang Alami Diabetes dan Obesitas
Ini 6 Tanda Perilaku Anda Lebih Buruk dari Balita