Ahad 06 Dec 2015 14:45 WIB

Bocah Ini Bikin Aplikasi Wisata di Purbalingga

Rep: eko widiyatno/ Red: Joko Sadewo
Owabong Waterpark, Purbalingga, Jawa Tengah
Foto: owabong
Owabong Waterpark, Purbalingga, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Berawal dari hobi melakukan perjalanan, seorang siswa kelas XII Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) SMK 1 Kutasari membuat sistem aplikasi yang mendukung aktivitas pariwisata di Purbalingga. Siswa SMK tersebut bernama Kevin Ricky Utama (17), yang menciptakan aplikasi android bernama My Trip My Purbalingga (MTMP).

''Di Kabupaten Purbalingga banyak sekali tempat wisata yang menarik. Saya terpanggil membuat aplikasi ini, agar masyarakat luas bisa mengetahui obyek wisata mana saja yang menarik untu dikunjungan,'' katanya di sela penutupan Expo Ekshibisi SMA, SMK dan MA di Stadion Goentoer Darjono Purbalingga, akhir pekan lalu.

Dia menyebutkan, aplikasinya menggunakan sistem android sehingga mudah diakses melalui ponsel. Bahkan aplikasinya ini langsung terhubung dengan Google Maps.

Cara kerja aplikasi ini juga sederhana. Pengguna cukup menginstal aplikasi MTMP secara offline di pesawat telpon genggam berbasis android, kemudia saat  aplikasi MTMP ini dibuka, maka akan muncul sederet nama objek wisata yang berada di wilayah Kabupaten Purbalingga. ''Setelah pengguna memilih destinasi wisata yang dituju, akan muncul keterangan dan alamat lokasi tersebut di dalam peta,'' jelasya.

Namun bila pengguna masih bingung melakukan perjalanan ke lokasi wisata tersebut, maka aplikasi MTMP ini juga membantu mengarahkan dengan mengikuti perintah arah mana yang harus diikuti. Bahkan user dapat membuat tracking sendiri ke lokasi lokasi wisata yang ia inginkan. ''Namun untuk itu, aplikasi akan menjadi online karea akan terhubung dengan google maps,'' jelasnya.

Untuk membuat aplikasi ini yang masih bersifat dasar ini, Kevin mengaku membutuhkan waktu sekitar sepekan. Awalnya ia mengaku mengalami kesulitan saat meletakan objek melalui koordinat satelit dan Google Maps ini. Namun di bawah bimbingan guru Haryo Prasetyo dan Fahmi Nur Widianto permasalahan itu bisa dipecahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement