Sabtu 05 Dec 2015 23:34 WIB

Norman Kamaru Menjadi 'Preman'

Briptu Norman Kamaru
Briptu Norman Kamaru

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Artis Norman Kamaru memang pernah menjalani profesi sebagai polisi. Kini ia justru dikabarkan tengah menjajal menjadi preman.  

Preman di sini memang bukan sungguhan. Tapi peran yang bakal ia lakoni di film layar lebar terbarunya berjudul "Impian Anak Jalanan". Di film ini Norman diceritakan bekerja sebagai kaki tangan penjahat besar jalanan.

"Saya di sini jadi yang paling jahat, bahkan tak peduli meski yang dihadapi anak kecil," ujar Norman Kamaru ketika ditemui di sela-sela persiapan "road show" filmnya di Surabaya, Sabtu (5/12).

Sebagai tokoh antagonis, kata dia, membuatnya harus lebih mendalami peran lebih menantang dan menampilkan mimik wajah segarang mungkin. "Kebetulan saya sudah dua kali ini berakting antagonis di film. Meski susah, tapi karena bermain bersama aktor senior Cheppy Chandra, saya bisa belajar ke dia," ucap mantan polisi berpangkat Briptu tersebut.

Selain Norman dan Cheppy, film layar lebar persembahan PT Billiandi Anugerah Gemilang yang proses syutingnya baru dimulai Februari 2016 itu juga dibintangi artis cantik Gracia Marcilia, Karissa Dhini, Gonna Nanders, serta dua artis cilik Ayrin Elmira dan Nabil Alfareza.

Mengambil tema anak jalanan, film yang pengeluarannya mencapai Rp 2,5 miliar ini ingin mengajak masyarakat di Indonesia memahami bagaimana keras dan berlikunya kehidupan anak-anak di jalanan.

"Anak-anak yang tidak beruntung ini ingin sekali bersekolah. Bukannya tercapai impian mereka, malah anak-anak dipekerjakan sebagai pengemis, pengamen, mencopet dan aksi kejahatan jalanan lainnya," kata produser film, Billy Ridvaldo.

Film yang nantinya dijadwalkan tayang serentak bersamaan memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2016 itu diharapkan mampu menginspirasi dan bermanfaat karena mengisahkan kehidupan nyata sehari-hari, khususnya di kota-kota besar.

"Harapan kami anak-anak sekolah se-Indonesia menonton film ini karena kental dengan dunia pendidikan, kebudayaan dan pariwisata. Rencananya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan akan hadir di penayangan perdana," katanya.

Film berdurasi dua jam tersebut, lanjut dia, akan mengambil lokasi syuting di sejumlah kota, termasuk Surabaya dengan latar jalanan, pasar, tempat kumuh, stasiun dan sejumlah lokasi wisata.

Sementara itu, aktor senior Chappy Chandra berharap film ini mampu menginspirasi sekaligus menarik perhatian publik, khususnya pencinta film dalam negeri.

"Sejak awal disodori kisahnya, saya tak perlu berpikir dua kali menerimanya. Apalagi si produser Billy kawan saya sejak lama. Targetnya, film ini mampu meraih Piala Citra," kata bintang film 1990-an itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement