REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gencar promosikan branding Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia ke mancanegara, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar acara Bali World Music Festival (BWMF) 2015.
Kegiatan ini merupakan event musik bertaraf internasional karena melibatkan langsung musisi dari luar negeri, nasional, dan musisi lokal Bali. Tak ketinggalan pula, mereka akan tampil dengan membawa akar budaya masing-masing dalam balutan komposisi musikal.
"Kegiatan ini merupakan ajang merayakan cinta, perdamaian, dan toleransi melalui musik serta menjadi salah satu bentuk representasi dari pertumbuhan regenerasi musik sehingga laik untuk ditonton," kata Dwiki Dharmawan selaku penggagas dan founder BWMF saat jumpa pers di Gedung Sapta Pesona, Rabu (2/12).
Dijelaskan lebih lanjut, kegiatan ini akan mempersembahkan perpaduan multi-kultural yang kental melalui penampilan musisi mancanegara dan musisi dalam negeri.
"Nantinya juga akan workshop sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi generasi muda untuk lebih banyak mengenal dan mengeksplorasi khasanah musik dunia, Indonesia dan Bali khususnya," kata dia.
Workshop ini membuka kesempatan bagi warga asing agar dapat mengetahui instrumen musik tradisional Indonesia, sehingga ke depan diharapkan dapat menjalin kolaborasi antarbudaya.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Pariwisata Nusantara Kemenpar Raseno Arya mengatakan kegiatan ini juga bertujuan menguatkan branding Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia di mancanegara.
"Kegiatan ini merupakan salah satu bagian promosi branding Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia agar semakin mendunia," kata dia.
Musik menurut dia, sangat potensial mendatangkan kunjungan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. "Ditambah lokasi kegiatan ini sudah dikenal banyak wisatawan asing dan domestik. Melalui musik, pariwisata di Indonesia akan bertumbuh pesat dan mencapai target 20 juta wisman di 2019 mendatang," kata dia menambahkan.
Bali World Music Festival (BWMF) ini akan digelar di Arma Museum, Ubud Bali pada 5-6 Desember 2015 mendatang. Desain lokasi yang artistik dan tata panggung yang dibuat untuk merespon tema festival ini akan dipercantik dengan seni video mapping.