Rabu 02 Dec 2015 11:23 WIB

Aksi Terorisme Merajalela, Bagaimana Menjelaskannya kepada Anak?

Rep: C01/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tampak seorang ibu dan anak perempuannya.
Foto: corbis
Tampak seorang ibu dan anak perempuannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai aksi terorisme secara berkala menjadi headline di berbagai media. Jika tidak dijelaskan dengan baik, aksi terorisme ini dapat dengan mudah membuat anak ketakutan. Oleh karena itu, melalui enam cara ini, Anda dapat meredakan ketakutan anak akibat berbagai pemberitaan mengenai terorisme.

Sesuaikan Dengan Umur

Anak kecil tidak membutuhkan informasi sebanyak orang dewasa. Anak yang masih duduk di bangku SD, misalnya, akan dengan mudah merasa trauma terhadap gambar-gambar yang menakutkan.

Oleh karena itu, American Academy of Pediatrics menyarankan agar orang tua membatasi anaknya dalam mengakses media. Anak juga tidak seharusnya dilibatkan dalam percakapan orang dewasa mengenai kekejaman teror.

Sedangkan anak yang duduk di sekolah menengah biasanya akan menginginkan informasi yang lebih banyak. Terhadap anak di usia ini, orang tua harus dapat memberikan penjelasan mengenai terorisme berdasarkan fakta, bukan ketakutan.

Setiap anak membutuhkan orang tua yang dapat menjadi penyeimbang dikala krisis, sehingga anak tetap memiliki keyakinan untuk bisa mengatasi perasaan serta emosi mereka.

 

Baca juga:

Bahama, Destinasi Wisata Terindah tanpa Editan, Bagaimana Indonesia?

Siswa SMK Ini Gubah Hymne Muhammadiyah Ala Slow Rock

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement