REPUBLIKA.CO.ID, Ketika Maryam Asadullah mengunggah foto dirinya yang tengah menggunakan busana Muslim dengan aksesoris yang cantik beberapa tahun lalu, sejumlah orang mulai mengikuti akun Instagramnya. Ia segera menyadari bahwa dia diikuti karena menawarkan gaya berbusana yang menarik, yaitu tak melepaskan nilai atau ajaran agama Islam, tapi tetap indah dipandang.
Asadullah hanyalah satu satu dari banyak perempuan yang mengenakan busana Muslim atau hijab, tapi tetap terlihat elegan, yang kerap mengunggah fotonya pada akun media sosialnya. Cara mereka mengkolaborasikan aksesoris dengan busana, tapi tetap mempertahankan unsur agama di dalamnya, tentu dapat menjadi rujukan bagi perempuan Muslim lainnya yang ingin bergaya seperti mereka.
Menurut Sobia Masood, seorang mahasiswa asal Fashion Institute of Technology di New York, Amerika Serikat (AS), berbusana dan berpakaian sopan, seperti mengenakan hijab, bukanlah sesuatu yang eksklusif. Ia menilai, orang-orang hanya belum akrab dengan busana seperti itu.
“Karena kami gadis yang tumbuh dengan kebudayaan Amerika dan mengenakan pakaian Amerika,” ujarnya, seperti dikutip The Independent, Selasa (1/12).
(baca: Bibir Pink Kembali Jadi Tren Tahun Depan)
Reina Lewis, profesor studi budaya di London College of Fashion di Universitas Kesenian London mengatakan terdapat sesuatu yang menyakitkan ketika busana perempuan Muslim diabaikan dalam budaya konsumen. “Tapi internet memungkinkan mereka untuk melakukan perdagangan dan memberi komentar (busana Muslimah). Kehadiran mereka di media sosial, yang dipimpin secara visual, mempunyai pengaruh yang besar,” tuturnya.
Tapi, kendati demikian, banyak perempuan Muslimah, yang gayanya telah menjadi acuan, tidak menunggu ditemukan oleh sebuah merek perusahaan fesyen untuk membagi tips gayanya. Mereka saling berbagi dan meminta nasihat tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan gaya berpakaian Muslimah.
Ruma Begum, seorang selebgram fesyen asal Detroit, AS, mengatakan dirinya banyak mendapat pesan dari orang-orang yang mengikuti akunnya, yang mempertanyakan soal apakah hijab menghambat seseorang untuk bergaya. Ruma pun akan menjawab sejujur-jujurnya, sesuai dengan penglaman hidupnya.
Yumna Patel, seorang mahasiswa, mengatakan bahwa blogger mode berpakaian perempuan Muslim telah menginspirasi dirinya. “Saya tidak memakai jilbab, tapi Saya mencoba untuk berpakaian sopan seperti yang mereka (perempuan Muslimah) lakukan,” katanya, yang telah mengikuti puluhan akun seperti Masood dan lainnya. Menurut Yumna, para muslimah yang tetap modis itu telah menjembatani kesenjangan antara ingin bergaya, menjaga tren, dan tidak meninggalkan moral atau nilai-nilai yang dianut.