REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Jazz Traffic, salah satu festival musik jazz terbesar di Indonesia kembali digelar di Surabaya, 28 hingga 29 November 2015. Memasuki tahun ke-5, ajang yang dimotori stasiun radio Suara Surabaya itu akan menghadirkan lebih dari 200 musisi yang akan tambil di tiga panggung berbeda.
Tampil dalam ajang ini sejumlah musisi lama dengan penggemar fanatis. seperti Krakatau dan Kahtina. Selain itu, akan tampil juga seabrek talenta muda, seperti Judika dan Kunto Aji. Grup musik Krakatau yang akan tampil dalam format “reunion” akan memilih lagu-lagu andalan dari sembilan album mereka.
"Kami juga akan membawakan beberapa lagu dari album yang saat ini sedang proses pengerjaan," kata Gilang Ramadhan, penabuh drum grup tersebut, melalui siaran pers yang diterbitkan panitia, Jumat (27/11).
Jazz Traffic tahun ini juga akan mendatangkan Eric Legnini Trio. Kelompok musik asal Perancis ini akan membawakan sejumlah nomor dari beberapa album terakhir mereka, yaitu Trippin, The Vox dan Sing Twice dalam versi lebih elektrik.
Eric Legnini dengan piano elektrik Fender Rhodes-nya juga menyajikan beberapa komposisi dari album terbarunya yang bergenre jazz funk. "Album baru ini bahkan belum dirilis," kata manajemen Eric Legnini.
Pada gelaran Jazz Traffic Festival ini, musisi kelahiran Belgia ini akan tampil bersama Dan Romeo pada bass dan Franck Agulhon pada drum. Ketiganya pertama kali bertemu di satu panggung dalam Festival Jazz Villette 2014 di Paris. Pada saat itu Eric Legnini didapuk untuk merespon repertoire-repertoire Ray Charles sang musisi jazz legendaris.
Sementara itu, Jazz Traffic kali ini juga akan menyuguhkan lagu-lagu rock yang sengaja didaur ulang dengan memasukkan unsur jazz. Barry Likumahuwa yang akan mencoba mendaur ulang lagu-lagu Linkin Park pada hari pertama gelaran Jazz Traffic Festival.
Basis muda berbakat ini akan mengaransemen ulang lagu Linkin Park yang berjudul In The End, Crawling, Faint, Papercut dan masih banyak lagi. "Saya sendiri menyukai lagu-lagu karya Linkin Park, terutama di album pertama dan kedua," kata Barry.
Sementara itu Rudy Hartono, Sekretaris Panitia Jazz Traffic Festival 2015 mengungkapkan, ajang kali ini tak sekadar menyuguhkan musik. Namun juga akan membawa penonton mampu meresapi dan merayakan jazz secara keseluruhan.
"Jazz Traffic adalah sebuah ikon kota sehingga penonton tidak sekadar menikmati musik, tapi juga kami bawa untuk turut merayakan jazz," ujarnya.
Selain itu, pertemuan dan dialog antar musisi jazz lintas genre juga komunitas, menjadi brand yang tidak terhapus dalam penyelenggaraan Jazz Traffic Festival 2015. Komunitas jazz lokal, nasional, bahkan internasional bahkan bisa berbagi wawasan untuk memperkaya talenta masing-masing di ajang ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
