Selasa 24 Nov 2015 15:00 WIB

Bali Antisipasi Penurunan Kunjungan Wisman Eropa

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
wisata bali
Foto: google
wisata bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bali Tourism Board (BTB), mengantisipasi terjadinya penurunan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari Eropa, khususnya Prancis ke Indonesia.

Hal dikarenakan imbas dari tragedi kemanusiaan di Paris beberapa waktu lalu. "Pemangku kepentingan pariwisata di Bali tentunya sudah menyusun strategi baru untuk menjaga supaya penurunan ini tak begitu tajam," ujar Ketua BTB, Ida Bagus Ngurah Wijaya kepada Republika, Senin (23/11).

Data BTB memproyeksikan jumlah wisman Prancis yang berkunjung ke Bali sepanjang tahun ini sekitar 127 ribu orang. Pada akhir Natal dan awal Tahun Baru 2016, BTB memproyeksikan akan terjadi penurunan 1,71 persen.

BTB akan mengusahakan penurunan tersebut tidak terlampau tajam, sehingga target kunjungan wisman Prancis 2016 diperkirakan 105 ribu orang. Meski penurunan terjadi dari Prancis, BTB memproyeksikan kedatangan wisman dari negara-negara Eropa lainnya masih berpeluang tinggi.

Eropa, kata Wijaya memiliki 500 juta penduduk dengan pengeluaran (spending money) yang tinggi. Liburan merupakan kebutuhan hidup hampir seluruh masyarakat Eropa.

Ada sekitar empat ribu wisman Eropa yang berkunjung ke Indonesia. Mereka rata-rata tinggal (length of stay) di atas 10 hari, berbeda dengan wisman Asia, seperti Cina yang rata-rata sepekan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace mengatakan Pulau Dewata diperkirakan akan kebanjiran wisman setelah tragedi aksis teror di Paris.

Ia memperkirakan banyak wisman yang pada awalnya merencanakan berlibur ke Paris atau wilayah Prancis lainnya kemudian mengalihkan destinasi ke negara lain.

"Ini berdasarkan pengalaman saat terjadinya Bom Bangkok Thailand dimana kedatangan wisman ke Bali tiba-tiba meningkat," katanya terpisah.

Meski demikian, Cok Ace sama sekali tak berharap memetik hasil dari musibah negara sahabat. Bali harus terus meningkatkan kualitas destinasi pariwisatanya dalam hal pelayanan terhadap pengunjung.

Insiden Paris juga mengingatkan Bali untuk terus berbenah dari sisi keamanan wilayah. Bali sendiri pernah menjadi sasaran bom pada 2002 yang juga memukul telak sektor pariwisata kala itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement