REPUBLIKA.CO.ID, Sushi dikenal sebagai makanan khas Jepang yang segar dan sehat. Terdiri dari nasi, daging ikan mentah maupun telur ikan, serta ditambah dengan nori dari bahan dasar rumput laut, tak heran begitu banyak manfaat yang terkandung di dalamnya.

Namun bahan baku utama yang mentah atau belum dimasak ini, tak sedikit orang yang khawatir dengan kebersihan sushi. Bahkan, sering dikatakan jika ada sedikit kesalahan dalam proses pembuatan dapat mengakibatkan makanan itu tidak layak konsumsi.

Sonny Kurniawan selaku direktur dari restoran Sushi Tei mengatakan semua orang sebenarnya dengan mudah bisa menilai mana sushi yang masih segar dan higienis. Namun, untuk dapat mengetahui hal itu konsumen haruslah lebih jeli.

"Pertama sekali kita bisa mencium aroma sushi itu, kalau sudah tidak segar pasti bau amis menonjol sekali, lalu kemudian lihat apakah warna ikan di sushi itu pucat atau tidak," ujar Sonny yang ditemui dalam acara Peluncuran Kerjasama Norwegian Food Council dan Sushi Tei.

(baca: Chef Uki Bagi Resep Sushi Salmon Bersaus Lemon Miso)

Menurut Sonny, sushi yang menyajikan ikan berwarna pucat lebih baik dihindarkan. Hal itu sama seperti saat kita memilih untuk membeli ikan di pasar, warna ikan yang pucat dikhawatirkan pertanda ikan sakit atau kedaluwarsa.

"Sama seperti kita memilih ikan, kalau baunya amis sekali dan pucat tandanya tidak sehat, bahkan bisa berbahaya bagi tubuh yang mengkonsumsinya," jelas Sonny.

Selain itu, Sonny menyarankan saat hendak mengkonsumsi sushi untuk lebih dulu melihat tekstur dari makanan itu. Bila sudah terlalu lunak dan mudah hancur, sebaiknya hindari sushi tersebut.

"Kita juga bisa lihat dari tesktur. Kalau sudah lembek dan mudah hancur ini jelas tidak segar dan sehat," kata Sonny menambahkan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika