REPUBLIKA.CO.ID, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyiapkan strategi khusus untuk menjaring wisatawan Jepang yang merupakan salah satu negara potensial mendatangkan wisawatan mancanegara (wisman).
Selain menguatkan promosi di media online, media sosial serta media konvensional, Kemenpar juga menyasar korporasi yang memberikan insentif pada karyawanya di Jepang.
Vinsensius Jemadu, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengatakan, setiap tahunnya banyak perusahaan di Jepang yang memberikan insentif kepada karyawan berupa liburan ke luar negeri.
"Jadi setiap perusahaan ada season untuk insentif, itu yang coba kami tangkap," ujar Vinsensius Jemadu saat berbincang dengan Republika.co.id beberapa waktu lalu.
Ia mencontohkan salah satu perusahaan makanan kesehatan Jepang yang akan memberikan insentif liburan pada 10.000 karyawanya tahun depan. Vinsen mengatakan sudah bertemu dengan tur operator yang akan menangani perjalanan itu untuk bisa menjadikan Indonesia, yakni Bali sebagai destinasi pilihan.
"Saya sudah presentasi bulan September kemarin dan kita bertarung dengan tiga destinasi lainnya, Hawaii, Bangkok dan Malaysia," ujar Vinsen.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah, Vinsen mengatakan pihaknya memberikan insentif berupa fasilitasi kepada delapan orang perwakilan tur operator dan perusahaan untuk melakukan site inspection (peninjauan) ke Bali.
"Delapan orang itu yang akan ditanggung oleh kementerian, mulai dari tiket hingga ground handling dan segala sesuatunya. Dengan demikian setelah beberapa minggu akhirnya tersisa dua pilihan, yakni Hawaii dan Bali," kata dia.
Vinsen mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa dukungan penuh pemerintah akan mempengaruhi "pertarungan" dalam mendatangkan wisatawan dengan negara-negara lain.
"Dan kelihatannya Bali yang jadi favorit," ujar Vinsen.