REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di setiap rumah tangga pasti tak terlepas dari konflik. Namun tidak diindahkan untuk menyelesaikannya dalam bentuk kekerasan. Pelecehan seksual, kekerasan fsik, verbal, dan perilaku sadis lainnya masuk dalam jenis kekerasan dalam rumah tangga.
Intensitas dan keparahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dapat memberikan dampak negatif bagi yang mengalami. Menurut penelitian, kekerasan rumah tangga terjadi karena perebutan kekuasaan, uang, atau kesenangan.
Dan akhirnya perilaku seperti layaknya binatang itu terjadi di rumah yang mengakibatkan pasangan menjadi sasaran. Untuk itu para korban KDRT harus berani bersuara agar keluar dari hubungan tidak sehat ini.
Berikut beberapa dampak negatif dari KDRT yang dikutip dari Boldsky, Senin (23/11).
Bekas luka
Korban kekerasan dalam rumah tangga akan merasa sulit melupakan bekas luka bahkan setelah bertahun-tahun. Ya, setelah berulang kali mengalami pelecehan, kenangan negatif dapat memengaruhi ketenangan seseorang selama bertahun-tahun. Ini merupakan hal yang menyedihkan.
Trauma
Orang yang dikasari pasangan mengalami trauma dalam hidupnya. Ada banyak kasus di mana korban kekerasan dalam rumah tangga menjadi tertekan dan trauma setelah menghadapi pelecehan dalam hubungan mereka.
Rasa sakit
Dalam kasus di mana kekerasan fisik terjadi, korban mungkin mengalami rasa sakit dan penderitaan. Dalam cedera fisik yang diderita, jiwa terdalamlah yang paling merasakan sakit. Ini merupakan alasan mengapa penting mengatakan tidak untuk kekerasan dalam rumah tangga.
Paranoid
Sebuah studi baru tentang paranoid mengatakan bahwa korban kekerasan dalam rumah tangga umumnya cenderung menjadi paranoid. Mereka mungkin tidak pernah bisa memercayai hubungan dengan manusia lagi. Ini adalah salah satu fakta kekerasan dalam rumah tangga.