REPUBLIKA.CO.ID, Pecinta kuliner Jepang pasti tahu salah satu bumbu wajib kuliner Jepang, mirin. Bumbu dapur ini merupakan semacam minuman beralkohol warna kuning yang berasa manis.
Executive Chef Imperial Cooking School Tokyo, Hideyoshi Imai, mengatakan fungsi mirin sebenarnya nyaris sama dengan gula yakni sebagai penambah rasa manis masakan. Kandungan pada mirin bisa menghilangkan bau amis ikan dan mengurangi hancurnya bahan makanan ketika dimasak.
Hideyoshi menambahkan, sebetulnya ada dua jenis mirin, yakni mirin sebagai minuman keras murni dan bumbu pelengkap rasa makanan. Namun, jika kategori masakan halal tetap tidak membolehkan adanya alkohol, maka mirin tidak perlu digunakan sama sekali alias dapat diganti dengan bahan pemanis lain untuk menguatkan rasa hidangan.
(baac: Berburu Oleh-Oleh Jepang di Pasar Ameyo)
"Agar bisa jadi makanan halal, mirin bisa diganti gula pasir atau madu, akan enak juga nanti rasa masakannya," kata Hideyoshi dalam perkenalan hidangan Jepang Halal di kediaman Duta Besar Jepang untuk Indonesia.
Mirin biasanya mengandung gula sekitar 40 sampai 50 persen dengan alkohol sekitar 14 persen. Mirin biasa digunakan untuk masakan yang diolah secara direbus atau untuk campuran berbagai macam saus, seperti untuk kabayaki, soba, hidangan tempura dan saus teriyaki.