Selasa 17 Nov 2015 17:10 WIB
Serangan Teror Paris

Museum Louvre Paris Kembali Dibuka

Papan pengumuman bertuliskan penutupan Museum Louvre terkait serangan teror yang terjadi di Paris, (13/11), dan menewaskan lebih dari 120 orang.
Foto: EPA
Papan pengumuman bertuliskan penutupan Museum Louvre terkait serangan teror yang terjadi di Paris, (13/11), dan menewaskan lebih dari 120 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, Atraksi wisata populer di Paris kembali dibuka, Selasa (17/11). Sebelumnya pemerintah Prancis mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari sejak teror terjadi Jumat (13/11) membuat atraksi wisata Paris ditutup untuk umum.

MUseum Louvre dan Musee d'Orsay sudah dibuka kembali sejak pukul 13.00, sebelumnya satu menit didedikasikan untuk mengheningkan cipta bagi mereka yang kehilangan nyawanya akibat teror Paris. Menara Eiffel namun belum dibuka untuk umum. Pengumuman sampai kapan masih menunggu keputusan lebih lanjut.

Pesan tertera di situs Eiffel, "menara Eiffel tidak akan berkilauan" pada Senin malam, saat periode berduka nasional. Sesuai permintaan Wali Kota Paris Anne Hidalgo.

(baca: Atraksi Wisata Paris Berkabung Hingga Selasa)

Dikutip dari BBC, Menteri Kebudayaan Prancis Fleur Pellerin, menjelaskan mengenai pembukaan kembali atraksi wisata Paris. "Meski Prancis sudah mengalami keadaan tragis, kebudayaan sangat penting dalam kaitannya dengan tempat-tempat simbolik ini."

Pellerin mengatakan, pemerintah akan membantu meningkatkan keamanan di institusi budaya publik di kawasan Ile-de-France, daerah di sekitar Paris. Bangunan ikonik yang berada di sana diantaranya Louvre, yang menjadi rumah lukisan karya Da Vinci Mona Lisa. Termasuk pula Menara Eiffel dan Katedral Notre Dame.

Banyak konser yang juga dijadwalkan terjadi di akhir pekan saat teror terjadi. Seperti U2, Motorhead, Foo Fighters, dan Deftones. Semuanya dibatalkan. Bioskop turut ditutup menyusul teror Paris, tapi telah dibuka kembali pada Ahad.

(baca: Tagar 'Buka Pintu' Digunakan untuk Bantu Korban Teror Paris)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement