REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata, Arief Yahya kagum dengan pengembangan kuliner Thailand. Negeri Gajah Putih dinilainya sukses menyebarkan kuliner Thailand hingga penjuru dunia.
"Selera rasa Thailand makin mendunia, dan itu menjadi daya pikat orang untuk berkunjung ke negeri yang dulu bernama Muang Thai itu," kata Menpar dalam keterangan tertulis yang diterima ROL, Senin (16/11).
Menurutnya, kuliner merupakan karya budaya. Karena alasan budaya, 65 persen wisatawan berkunjung ke Indonesia. Itu sebabnya, strategi Thailand mengembangkan penestrasi melalui budaya sungguh tepat.
Melihat strategi yang dikembangkan Thailand. Menpar berencana branding Wonderful Indonesia berada di pusat kota dan menonjol. Kedua, masakan atau kuliner Indonesia semakin popular, terdisplay menarik, dan berkembang di luar negeri. Ketiga, restoran atau café itu bisa menjadi tempat nongkrong dan pusat informasi apa saja tentang Indonesia di Australia.
“Mengapa masakan Thailand lebih cepat ngeboom di Aussie, dibandingkan resto Jepang, Korea dan China? “Semua materi makanannya dibuat di Thailand, dibekukan, berbentuk frozen, lalu dikirim ke Melbourne, kecuali yang ada unsur dagingnya. Karena tidak boleh memasukkan daging ke Australia, semua harus daging local. Nah, saat hendak dihidangkan tinggal dipanaskan dengan mesin, cepat, standar rasanya sama, kontroling mudah,” kata Arief Yahya.
Malaysia kini juga mulai gencar. Di mana ada restoran Malaysia, pasti di situ ada dukungan negara, untuk mempromosikan kuliner dan turisme-nya dalam satu paket. Andalan Malaysia adalah Nasi Lemak, rendang dan berbagai menu yang “mirip” dengan Indonesia.