Selasa 10 Nov 2015 20:38 WIB

Bangkitkan Memori Jalur Sutera, Kaligrafi dan Lukisan asal Cina Dipamerkan di Jakarta

Red: M Akbar
Ketua pelaksana pameran lukisan dan kaligrafi Cina Bauing Indonesia, Jefry Teguh (kiri) sedang berbincang jelang persiapan pameran kaligrafi dan lukisan Cina
Foto: istimewa
Ketua pelaksana pameran lukisan dan kaligrafi Cina Bauing Indonesia, Jefry Teguh (kiri) sedang berbincang jelang persiapan pameran kaligrafi dan lukisan Cina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya merekatkan kembali hubungan antardua negara, Cina dan Indonesia, kembali digagas melalui jalur budaya. Kali ini diwujudkan dengan menggelar pameran lukisan dan kaligrafi asal Negeri Tirai Bambu itu di Jakarta pada 17-18 November mendatang. Kegiatan ini digagas oleh Bauing Group.

Ketua pelaksana pameran lukisan dan kaligrafi Cina Bauing Indonesia, Jefry Teguh, menjelaskan kegiatan ini sesungguhnya menjadi media untuk terus meningkatkan hubungan kedua negara. Selain itu, pameran ini dihadirkan sebagai bagian untuk menggelorakan kembali sejarah jalur sutera. 

''Pameran ini menjadi cara untuk terus menggelorakan ingatan terhadap jalur sutera seperti yang pernah diungkapkan Presiden Cina Xi Jinping dalam kunjungan ke Indonesia pada 2013,'' kata Jefry di Jakarta, Selasa (10/11).

Dalam pameran ini, Jefry akan menampilkan 89 lukisan dan kaligrafi dari Cina. Pameran ini direncanakan berlangsung pada 17-18 November 2015 di Balai Kartini, Jakarta. Ia juga mengatakan pameran ini menyimpan juga misi sebagai cara untuk lebih mempererat sekaligus melakukan pertukaran budaya antarkedua negara yang pernah terjalin erat pada masa Jalur Sutera.

Sebagaimana diketahui Jalur Sutra ini digunakan pada abad ke-19. Pada masa itu komoditas sutra Cina banyak diperdagangkan dari Asia hingga Eropa. Jalurnya dari Cina ke utara dan selatan.

Perwakilan Bauing Indonesia, Martin, mengatakan pameran lukisan dan kaligrafi Cina ini menjadi bagian pentingnya dari komunikasi lintas budaya. Dalam kegiatan ini pihak Bauing Group menggandeng Collaborative Innovation Center for 21st Century Maritime Silk Road Studies (CICMSRS) dan Guangzhou Municipal Artist Association.

CICMSRS adalah lembaga penelitian strategi internasional yang berfokus pada studi diplomatik internasional tentang warisan budaya Jalur Sutra abad ke-21. Komunitas seniman Guangzhou yang terlibat adalah dari Tim Federal Sastra dan Seni Kota Guangzhou.

Pameran ini direncanakan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam dua hari pameran nantinya akan digelar karya lukisan pemandangan Gunung Hakka di Cina sepanjang 60 meter. Dalam pameran ini direncanakan melelang hasil lukisan. Dana dari hasil lelang tersebut rencananyadisumbangkan seluruhnya ke Palang Merah Indonesia (PMI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement