REPUBLIKA.CO.ID, TANA TORAJA -- Transportasi menjadi salah satu kendala pengembangan wisata di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara. Akses yang hanya bisa dilalui jalur darat membuat waktu tempuh perjalanan menjadi lebih lama.
Meski demikian, Pemerintah Daerah (Pemda) sekitar dibantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) optimistis, Bandara Mangkendek yang telah bertahun-tahun silam mandek karena permasalahan pembebasan lahan bisa rampung di tahun 2018.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tana Toraja, Jufri Rahman mengatakan, sampai saat ini pihaknya fokus membebaskan lahan yang akan digunakan untuk pengembangan bandara. Bahkan landasan bandara akan diperpanjang menjadi 2 kilometer agar bisa didarati pesawat berbadan lebar.
"Masalahnya sekarang adalah lahan yang akan dipakai itu rata-rata tanah tongkonan (rumah tradisional masyarakat Toraja). Sehingga butuh waktu lama untuk pembebasannya, mereka harus bermusyawarah sebelum mengambil keputusan. Intinya kami sudah siapkan pembayaran," kata Jufri, Senin (9/11).
Masalah lain adalah adanya beberapa makam yang harus dipindahkan. Selain masalah tempat pemindahan yang belum jelas dari keturunan, mereka harus melakukan serangkaian prosesi adat pemindahan jenazah tersebut.
Jufri menjelaskan, jika bandara rampung dikerjakan, maka wisatawan dari luar, misalnya dari Jakarta bisa langsung mengakses Tana Toraja tanpa harus singgah di Makassar. Tentunya dengan semakin mudahnya akses tersebut, wisatawan diharapkan bertambah dan meningkatkan.
"Jadikan mereka lebih gampang datang ke Toraja. Dari Jakarta atau Bali juga bisa mengakses langsung," ungkap Jufri.
Bupati Toraja Utara Frederik Batti Soring menuturkan, pihaknya menargetkan 100 ribu wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2015. Saat ini, wisman yang mendominasi kunjungan ke Toraja berasal dari Prancis, Spanyol dan Belanda.
"Tana Toraja dan Toraja Utara adalah satu, kami hanya dipisahkan oleh batas administrasi. Saat ini Toraja masuk 13 destinasi tujuan wisata yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata, mudah-mudahan kita menjadi yang kedua setelah Bali," kata Frederik.