REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aceh bukan hanya dikenal sebagai kota serambi mekahnya saja. Melainkan budaya dan tradisi minum kopi yang selalu melekat di masyarakat.
Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa tradisi minum kopi Aceh perlu terus dilestarikan, bahkan dikemas dengan baik agar go internasional.
"Menurut saya kalau dari wisata kopi itu bisa mengangkat tradisi minum kopi nya. Kalau Jepang ada tradisi minum teh, di Aceh juga ada tradisi minum kopi," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Eshty Reko Astuti dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id belum lama ini.
Menurut dia, tradisi minum kopi ini juga bisa dikemas dalam bentuk event. Atau dia menambahkan, bisa juga dibuat Agro Tourism, dimana wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan petani agar mendapatkan sejarah akan kopi tersebut.
"Agro tourism juga saat ini sedang berkembang pesat. Saya kira ini bagus, bagaimana wisatawan belajar bersama petani, melihat secara langsung proses pembuatan kopi menjadi bubuk hingga laik untuk dikonsumsi."
Selain itu, ditambahkan pula oleh dia, bisa juga disediakan penginapan. "Jadi menurut saya, wisatawan jangan hanya sekedar jalan-jalan tetapi ada hal yang bisa mereka bawa pulang, yaitu edukasi tentang kopi," tutup dia.