Jumat 06 Nov 2015 14:23 WIB

Wisata Laut yang tak Ganggu Satwa? Ini Tipsnya

Rep: Puti Almas/ Red: Indira Rezkisari
Sekelompok wisatawan memotret lumba-lumba di perarian Pantai Lovina, Singaraja, Bali, Jumat (3/5). Fenomena munculnya lumba-lumba di perairan Bali utara itu dimanfaatkan nelayan setempat untuk mengembangkan bisnis wisata memantau mamalia laut tersebut deng
Foto: Antara
Sekelompok wisatawan memotret lumba-lumba di perarian Pantai Lovina, Singaraja, Bali, Jumat (3/5). Fenomena munculnya lumba-lumba di perairan Bali utara itu dimanfaatkan nelayan setempat untuk mengembangkan bisnis wisata memantau mamalia laut tersebut deng

REPUBLIKA.CO.ID, Bisa melihat dan berinteraksi langsung dengan satwa laut interaksi di habitatnya mungkin menjadi keinginan banyak orang. Tak heran, wisata yang menawarkan kegiatan ini mulai sering bermunculan.

Sayangnya, tak semua orang, baik penyelenggara wisatawan maupun wisatawan yang memahami bagaimana cara menyapa hewan di alamnya secara tepat. Hal ini mengakibatkan dampak negatif, baik pada satwa dan manusia.

Aktris sekaligus aktivis lingkungan Nadine Chandrawinata memberikan pandangannya akan kegiatan wisata itu. Ia melihat banyak orang yang ingin berinteraksi dengan hewan laut menggunakan cara yang salah.

 

"Sering sekali orang-orang tidak tahu bagaimana kegiatan wisata ini dilakukan secara tepat. Ada yang cenderung sering mengejar satwa agar bisa melihat mereka secara dekat," ujar Nadine dalam pelucuran buku Mengamati dan Berinteraksi Dengan Satwa Laut.

Perempuan kelahiran 8 Mei 1984 ini menuturkan, mengejar hewan di laut dapat mengganggu perilaku mereka. Akibatnya, lambat laun berdampak pada keselamatan dan keberlanjutan hidup satwa.

Selain itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang-orang saat berwisata di bawah laut diantaranya adalah jangan pernah berenang jarak dekat dengan para hewan. Terlebih, Anda juga dilarang keras menyentuh mereka.

"Memegang binatang di laut itu salah sekali, ya. Tak sedikit dari mereka yang saat kita mendekat saja sudah merasa terancam," jelas Nadine.

Saat merasa terancam itulah, selain hewan terganggu dan membuat perilaku dan lingkungan dapat berubah, manusia pun bisa jadi korban. Tak jarang mereka jadi menyerang manusia.

"Saat terancam, mereka bisa menyerang kita dengan tiba-tiba yang akibatnya sangat buruk. Karenanya, jangan pernah terlalu dekat dan lakukan semuanya dengan tenang di bawah laut," kata Nadine menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement