REPUBLIKA.CO.ID, BUFFALO -- Sebuah penelitian di Buffalo, New York, menunjukkan bagaimana alkohol menempatkan perempuan muda pada risiko seksual. Alkohol dan seksual adalah topik yang menakutkan bagi banyak orangtua.
Perempuan muda yang terlibat alkohol cenderung berisiko mengalami masalah seperti kekerasan seksual. "Risiko ini dapat bertahan di masa depannya," ujar peneliti senior dari Buffalo Research Institute on Addictions (RIA), Jennifer A. Livingston seperti dikutip dari Wivb.com, baru-baru ini.
Peneliti menyurvei lebih dari 200 perempuan, usia 18 hingga 20 tahun tentang pengalaman seksual dan kebiasaan minum alkohol. Linvingston mengatakan situasi di mana wanita muda memiliki pengalaman seksual pertama mereka benar-benar penting.
Bahkan lebih penting dari usia mereka. "20 persen wanita muda yang terjerat alkohol melaporkan pengalaman hubungan seksual pertama mereka tanpa persetujuan, atau pemerkosaan," kata dia.
Bahkan yang lebih mengkhawatirkan, wanita-wanita muda yang ditemukan menjadi tiga kali lebih memungkinkan menjadi lumpuh akibat pemerkosaan tersebut. Pengalaman seksual pertama wanita benar-benar membentuk bagaimana mereka berpikir tentang seks ke depannya.
"Dalam penelitian ini kami menemukan banyak perempuan ini terus memasangkan antara alkohol dan seks, yang menempatkan mereka pada risiko seksual di masa depan," ujar Livingston.
Penelitian ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana pendekatan orang tua dan sekolah dalam membahas alkohol dan seks. "Remaja ingin tahu tentang seks. Untuk itu orang tua dan sekolah perlu memiliki percakapan positif tentang seks, bukannya malah menakut-nakuti mereka sehingga mereka tidak terdidik dengan aman dan sehat," ujar Livingston.
Komunikasi antara orang tua dan anak adalah kunci untuk mempelajari dan mencegah terjadinya risiko yang timbul akibat alkohol dan seks.