REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu hari, seorang pria bernama Mehdi Bilel tengah dalam perjalanan pulang ke rumah. Ia baru saja bepergian ke Tunisia bagian utara untuk menghadiri sebuah pernikahan.
Tanpa disangka, dalam perjalanan itu, tepatnya saat hampir mencapai bagian selatan Tunisia, ia melihat sebuah danau indah bermandikan cahaya matahari. Satu yang paling mengejutkan, danau itu terletak di tengah gurun yang begitu kering.
Seketika, Mehdi merasa tengah bermimpi. Bagaimana mungkin ada danau di tengah-tengah gurun kering tersebut. Bahkan, ia yakin beberapa hari sebelumnya telah melewati jalan yang sama, namun tak ada kubangan air yang begitu besar di sana.
Namun, danau itu benar-benar nyata. Sejak itulah, kabar tentang adanya danau 'misterius' tersebut tersebar. Banyak orang yang berbondong-bondong datang, tak sekadar untuk melihat keajaiban, namun menikmati bermain air di wilayah yang begitu panas.
Dilansir dari Amusing Planet, asal mula pembentukan danau ini belum bisa dijelaskan secara pasti. Namun, satu hal yang paling masuk akan adalah adanya gempa kecil yang terjadi di kawasan sekitar gurun itu dan menyebabkan retaknya bebatuan yang selama ini menahan air.
Luas permukaan danau yang dinamakan Lac de Gafsa ini mencapai setidaknya satu hektar. Tak hanya itu, kedalaman air juga mencapai 10 hingga 18 meter.
Saat ini, Lac De Galsa menjadi daya tarik utama orang-orang yang ada di Tunisia. Meski terlihat sangat menyenangkan jka bisa berenang di danau itu, kegiatan ini disebut beresiko tinggi.
Hal itu karena di wilayah Tunia Selatan bayak terkandung fostat. Senyawa fosfor yang digunakan untuk memproduksi deterjen, pestisida, hingga senjata kimia yang begitu berbahaya ini dikhawatirkan bisa mengkontaminasi air danau Lac de Gafsa.