REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Bisnis pariwisata di Indonesia terus menggeliat pascatekanan ekonomi regional maupun global. Hal ini menunjukkan peluang untuk menarik kunjungan wisatawan kembali terbuka lebar.
Setidaknya ini terungkap dari hajat Bursa Wisata Indonesia (BWI) II yang digelar di Hotel Oak Tree, kompleks Palm Hill Estate, Jalan Papandayan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Ketua Panitia BWI II, Santi Apparamita mengatakan, indikasi ini setidaknya dapat dilihat dari hajat yang dihelat Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) di kota ‘lumpia’ tersebut.
Menurutnya, hajat BWI kedua kali ini diikuti sebanyak 85 seller dan 382 buyer se- Indonesia. “Ada peningkatan yang cukup signifikan dari kepesertaan BWI ke-II ini,” ungkapnya, di Semarang, Rabu (4/11).
Pada penyelenggaraan pertama tahun lalu, jelasnya, BWI hanya diikuti 65 seller saja. Namun untuk kali ini diikuti 85 seller dan 382 buyer. Selain para pelaku pariwisata di tanah air, sejumlah seller negara tetangga juga berpartisipasi.
Seperti dari negara Malaysia dan para pelaku wisata asal negeri ;Gajah putih’ Thailand. Baginya ini menjadi sebuah kemajuan dalam penyelenggaraan BWI II ini sekaligus peluang bagi industri pariwisata nasional.
Ia juga mengungkapkan, Dalam ajang kalender tetap garapan DPD ASPPI ini, masing- masing pelaku wisata berkespresi untuk menawarkan dan menjual produk-produk dari daerah masing-masing secara terbuka.
“Ini menjadi momentum yang baik dalam rangka meningkatkan kapasitas dan peluang menarik untuk wisatawan ke Indonesia,” ungkap Sekretaris DPD ASPPI Jawa Tengah tersebut.
Untuk itu, masih lanjut Santi, BWI sudah menjadi kalender kegiatan tetap selain ajang Jateng Travel Mart (JTTM). “Harapannya dari tahun ke tahun akan mampu meningkatkan kepesertaan dalam mendorong bisnis pariwisata di Jawa Tengah maupun nasional,” tegasnya.
Sementara, salah satu seller dalam kegiatan BWI, Acie Sri Astinah yang juga merupakan perwakilan dari asosiasi pegiat dan pelaku pariwisata Pacitan (APPP) sangat berharap melalui BWI ini para pelaku bisnis wisata, hotel, restoran dan transportasi di daerahnya bisa mengembangkan jaringan.
Selain itu juga bisa melakukan marketing ke luar dan tentunya bisa mengundang lebih banyak wisatawan untuk menikmati keindahan alam di daerahnya.
Dengan adanya BWI ini, segenap elemen pariwisata di daerahnya bisa mengenalkan potensi daerah Pacitan kepada travel agen yang ada di Indonesia. Apalagi, seller dalam BWI kali ini tak hanya travel agen dari Indonesia saja, tetapi ada beberapa travel agen dari luar negeri.
Di sisi lain, ia juga berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan melalui dinas terkait terus melakukan perbaikan infrastuktur pariwisata di daerahnya. “Hal ini untuk mendkung promosi agar ke depan pariwisata di Pacitan semakin berkembang,” tegasnya.