Selasa 03 Nov 2015 18:09 WIB

Erupsi Gunung Barujari, Wisatawan Asing Bertahan di Bandara Ngurah Rai

Bandara Ngurah Rai
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Bandara Ngurah Rai

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Sejumlah calon penumpang rute internasional memilih bertahan di terminal keberangkatan di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, pascapembatalan beberapa maskapai Australia akibat erupsi Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Saya lebih baik bertahan dan menunggu informasi lebih lanjut soal maskapai," kata seorang calon penumpang dari Paris, Prancis, Clarisse Canton, yang ditemui di Terminal Keberangkatan Internasional bandara setempat di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (3/11).

Clarisse seharusnya terbang ke Melbourne dengan menggunakan maskapai penerbangan Jetstar dengan nomor penerbangan JQ-44 pukul 14.25 WITA.

Namun pihak maskapai, lanjut dia, tidak memberikan informasi terkait pembatalan itu kepada dirinya sesaat setelah ia tiba di bandara.

"Tidak ada informasi dari maskapai kami. Setelah kami konfirmasi, kami diminta menunggu informasi selanjutnya," ucapnya.

Sementara itu calon penumpang lain yakni, Nicole Turner yang juga akan terbang ke Melbourne menggunakan Jetstar, JQ-44, mengaku tidak mendapatkan informasi pendahuluan sebelum ia tiba di bandara.

Karena ia harus bekerja di Melbourne, maka wanita yang tengah berlibur di Pulau Dewata itu berencana memesan tiket baru dari maskapai penerbangan AirAsia dengan rute menuju Perth.

"Saya sudah memesan tiket baru, semoga ini bisa berangkat karena saya harus bekerja di Melbourne," ucapnya.

Maskapai penerbangan Australia seperti Jetstar dan Virgin Australia membatalkan penerbangan dari dan ke Bali akibat erupsi Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Selain rute dari Bali menuju sejumlah kota di Australia, rute menuju Singapura dengan menggunakan Jetstar 3K-242 juga dibatalkan.

Pihak operator bandara setempat mengumumkan pembatalan itu melalui layar monitor di baik di terminal kedatangan dan keberangkatan internasional bertuliskan "cancel due to volcano".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement