REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Meski ajang World Milan Expo 2015 masih berlangsung, namun Paviliun Indonesia telah menggelar pesta syukuran, Jumat malam waktu setempat (30/1). Pesta syukuran berupa pemotongan tumpeng ini digelar untuk menutup rangkaian acara di Paviliun Indonesia.
Direktur Paviliun Indonesia, Budiman Muhammad mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang sukses mengantarkan Indonesia dengan beragam keberhasilan. Panitia itu baik dari Koperasi Pelestarian Budaya Nusantara (KPBN), Artha Graha Network, Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) dan Persatuan Indonesia Italia (PII).
Sepanjang hampir enam bulan penyelenggaraan, Paviliun Indonesia mampu melampaui target ekspetasi. Jumlah pengunjung bahkan melebihi target, yaitu hampir empat juta orang. Padahal target awal dan mimpi Ketua KPBN, Didi Petet, Paviliun Indonesia mampu berdiri dan meraih pengunjung sebanyak dua juta orang.
"Banyak cobaan namun kami tetap bisa melaksanakan karena dukungan dari semua pihak," ucap dia berdasarkan laporan wartawan Republika, Ichsan Emrald Alamsyah.
Sementara itu pendiri Artha Graha Network, Tomy Winata menyatakan sebuah kesempatan luar biasa yang diberikan oleh almarhum Didi Petet bagi dirinya. Terutama dalam membantu keberlangsungan 'hidup' Paviliun Indonesia.
Ia juga menegaskan keberhasilan Paviliun karena anak-anak Indonesia. Dimana anak-anak Indonesia, kuat, tanggung, tahan banting dan yang pasti mencintai negaranya. "Ini adalah awal dari perjuangan dan cita-cita bersama," ucap dia.
Sementara itu budayawan Jaya Suprana, mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada almarhum Didi Petet. Meski tak mendapat dukungan pada awalnya, namun Didi Petet tetap berjuang dan berupaya tetap mendirikan Paviliun Indonesia.
Acara pemotongan tumpeng juga dihadiri, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Nus Nuzulia Ishak politikus Yenny Wahid, staf khusus Kementerian Koordinator Kemaritiman, Nurmala Kartini Sjahrir, duta besar Indonesia untuk Italia, August Parengkuan, perwakilan KPBN, Hengki Triyoga, pelindung AGN, Gories Mere.