Kamis 29 Oct 2015 11:50 WIB

Inggris, Tempat Terbaik di Dunia Jalani Sisa Hidup

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Indira Rezkisari
Seorang anak bermain di sisi Sungai Thames di London, Inggris. Negara ini disebut sebagai negara terbaik di dunia dalam mengobati pasien jalani sisa masa hidupnya.
Foto: AP
Seorang anak bermain di sisi Sungai Thames di London, Inggris. Negara ini disebut sebagai negara terbaik di dunia dalam mengobati pasien jalani sisa masa hidupnya.

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah laporan terbaru menempatkan Inggris sebagai negara terbaik di dunia yang memberikan perawatan di masa-masa akhir hidup pasiennya. Laporan itu sendiri diperoleh melalui studi yang dilakukan di 80 negara.

Inggris meraih peringkat teratas lantaran negara itu memiliki totalitas dalam mengobati para pasien di masa akhir hidupnya, perawatan yang memadai, serta kualitas pelayanan rumah sakit yang sangat baik. Setelah Inggris, peringkat teratas berikutnya disusul Australia, Selandia Baru, Irlandia, Belgia, Taiwan, Jerman, Belanda, AS, dan kemudian Prancis yang berda di urutan kesepuluh.

“Untuk soal perawatan paliatif, Inggris memimpin dengan skor paling tinggi,” ungkap salah satu peneliti, Annie Pannelay, seperti dikutip dari laman Independent, Kamis (29/10).

Dalam merancang studi tersebut, para peneliti menilai beberapa aspek dari rumah sakit dan lingkungan tempat pasien menjalani rawat inap di tiap-tiap negara. Mulai dari jumlah staf, keterampilan yang dimiliki para pegawai, keterjangkauan dalam memperoleh fasilitas kesehatan, hingga kualitas pelayanan medisnya.

Dari 80 negara yang dinilai, para peneliti menemukan lebih dari separuhnya tidak memberikan perawatan paliatif yang baik bagi pasien yang menjalani masa-masa akhir hidupnya. Negara-negara itu antara lain adalah Irak, Bangladesh, Republik Rakyat Cina, Republik Dominika, dan Iran. Guatemala dianggap sebagai negara yang memberikan perawatan paling buruk di dunia.

Namun demikian, tidak sedikit pula negara berkembang yang menerima pujian atas layanan paliatif yang mereka berikan untuk pasien. Sebut saja Mongolia yang memiliki kesadaran baik  untuk berinvestasi pada berbagai fasilitas rumah sakitnya, serta Uganda yang terus berupaya meningkatkan kontrolnya terhadap rasa sakit yang diderita pasien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement