REPUBLIKA.CO.ID, Oatmeal, roti panggang, smoothies. Bagi masyarakat barat itu adalah sarapan lazim di setiap rumah. Makan pagi dengan semangkuk nasi tidak pernah ada dalam pikiran mereka, tak seperti bangsa Asia yang dari pagi sampai malam makan nasi.
Penulis buku 'Pimp My Rice' Nisha Katona namun berpikiran lain. Ia mengaja masyarakat barat lebih sering nasi. Alasannya, beras penuh karbohidrat yang sehat, mudah dicerna, dan dimurnikan. Menjadikan pilihan sarapan yang tepat, karena nasi memberi energi tanpa membebani tubuh.
Plus, beras bisa bertahan lama di lemari dapur. Tidak perlu dikupas atau direndam dulu.
Untuk semua alasan ini, Katona membuat kasus untuk mengangkat beras sebagai makanan utama pada setiap makanan Anda. "Di Barat, nasi hanya dilihat sebagai kendaraan untuk makanan riil," katanya. "Tapi dipasangkan dengan lauk yang enak dan dimasak dengan baik, nasi adalah makanan lezat dan sehat untuk memulai hari Anda."
Nisha lalu membagi tiga resep nasi untuk sarapan. Atau makan malam jika suka, seperti dikutip dari Shape, Selasa (27/10).
Butiran beras merah
Beras merah tidak menjadi proses penggilingan. Lapisan luarnya penuh lemak sehat yang memberi dorongan gizi dan membakar energi secara lambat. Padankan dengan lauk yang kaya bumbu untuk mendapat rasa yang terenak dari beras merah.
Puding beras
Setiap butiran beras, nasi putih bulat dalam puding beras memberi tekstur beludru yang membelai ludah. Biji-bijian mengkilap bulat yang terlihat seperti tapioka bisa dijajal untuk sarapan. Padankan dengan kuah atau vla dari buah.
Risotto beras
Untuk membuat risotto yang baik, Anda perlu sebutir beras berbulir pendek atau medium yang akan meresap rasa yang dimasak bersama beras. Sekaligus mengeluarkan tepung ketika dimasak. Beras jenis Arborio, Carnaroli, dan Maratelli merupakan tipe beras terbaik untuk memasak risotto.