Senin 26 Oct 2015 12:02 WIB

Supaya Masakan Nusantara Eksis, Perlu Ada Sekolah Kuliner

Rep: C39/ Red: Indira Rezkisari
Jamuan negeri rempah
Foto: Republika/Rahung Nasution
Jamuan negeri rempah

REPUBLIKA.CO.ID, Indonesia merupakan negara yang mempunyai masakan yang terkenal dengan rempah-rempahnya. Namun, untuk mempelajari masakan kuliner belum ada kurikulum untuk mempelajarinya, sehingga harus ada “Sekolah Kuliner”. Hal ini disampaikan pegiat masakan Nusantara, Rahung Nasution.

Lelaki asal Batak tersebut mengatakan bahwa sekolah kuliner bukanlah tugas individu, karena ini berbicara tentang institusi pendidikan. “Kalau misalnya mau belajar arkeologi, ada ilmu arkeologi untuk mempelajarinya. Tapi kalau ingin mempejari kuliner di Indonesia di mana?,” kata Rahung dalam acara makan malam masakan Batak ,“Horja Mangupa-Upa” di Museum Nasional Jakarta, Sabtu (25/10) malam.

Selama ini, yang membahas masakan di sekolah hanya ada dalam kegiatan ekstrakurikuler. Namun, menurut Rahung hal itu tidak cukup karena bisa dipelajari dari buku saja sudah bisa. “Kalau di sekolah kita dipelajari sebagai ekstrakurikuler yang cara memasak seperti ibu-ibu PKK. Kita hanya belajar efek, baca saja di buku selesai,” jelas lelaki asal Batak tersebut.

Menurutnya, jika ingin belajar memasak masakan Indonesia yang benar, maka harus sekolah yang benar seperti halnya mempelajari sains. “Orang prancis bisa membuat keju yang enak karena kan ada cara belajarnya. Kalau aku tanya makanan Indonesia apa? Kecuali mi instan mungkin, nasi padang, atau nasi goreng kan?” katanya.

Jadi, menurutnya memang harus ada sekolah kuliner di indonesia, karena kalau tidak ada sekolah maka keadaan kuliner Indonesia tetap berada di tempat dan tidak berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman. “Kalau tidak ada sekolah kita akan begini terus. Mungkin Kalau mau belajar makanan sebagai sains atau sebagai ilmu pengetahuan memang harus ke Singapura dulu, karena di sini tidak ada,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement