REPUBLIKA.CO.ID, Restoran yang menyajikan makanan Padang Peranakan, Marco, baru saja membuka cabang keempatnya. Bertempat di lantai lima Pacific Place Jakarta, Marco menawarkan beragam menu dengan konsep interior bergaya kolonial.

Marco Lim, juru masak sekaligus pemilik Marco, mengatakan makanan Padang Peranakan sedikit berbeda dengan cita rasa Padang lainnya. "Lebih ringan, warna agak cerah, dan di sini memang bumbunya tidak semedok rumah makan Padang," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Berasal dari Kota Padang Marco mengawali bisnis restorannya dari cabang pertama di Setiabudi One. Resep yang digunakannya beberapa merupakan makanan turun temurun di keluarganya atau makanan yang dicari sendiri resepnya ke kota lain di Sumatra Barat.

Seperti ikan panggang pacak yang menjadi menu andalan Marco. "Ini resepnya dari keluarga langsung," kata dia. Meski mengatakan mengurangi bumbu, bukan berarti makanan di Marco tidak bercita rasa Padang. Rasa khas khas Padang di menu pacak tidak hilang. Marco mengatakan, itu karena ia hanya menggunakan bumbu-bumbu yang diterbangkan langsung dari Sumatra Barat.

"Memasak dengan bumbu yang dibawa dari Padang dengan yang tersedia di sini, rasanya tidak sama," kata Marco. Kunyit dari Padang, misalnya, cuma butuh satu sendok makan untuk mendapatkan rasa yang dicari. Sedangkan menggunakan kunyit di pasar Jakarta, Marco bisa harus menggunakan tiga sendok makan kunyit untuk mendapatkan rasa yang dicari.

Setidaknya untuk mendapatkan rasa otentik, Marco mengatakan 80 persen bahan bakunya harus 'diimpor' dari Padang.

Chef Marco Lim

Ikuti Whatsapp Channel Republika