Kamis 22 Oct 2015 16:21 WIB

Menang WHTA15, Kemenpar Fokus Pembenahan Bisnis

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Winda Destiana Putri
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan keterangan kepada wartawan terkait destinasi halal dunia yang dianugerahkan kepada Indonesia di Gedung Kemeterian Pariwisata, Jakarta, Rabu (21/10).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan keterangan kepada wartawan terkait destinasi halal dunia yang dianugerahkan kepada Indonesia di Gedung Kemeterian Pariwisata, Jakarta, Rabu (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascakemenangan Indonesia di World Halal Travel Awards 2015, Kementerian Pariwisata akan fokus pada pembenahan bisnis.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, wisatawan yang mencari pariwisata halal saat ini memerhatikan layanan. Bisnis adalah bisnis. Kalau layanan tidak bagus, konsumen tidak akan tertarik.

Target lima juta wisatawan Muslim pada 2019 tidak akan direvisi dulu. Pembenahan yang akan dilakukan ada beberapa hal terkait bisnis.

Pertama mengenai destinasi. Sistem jaminan halal terutama makanan yang menjadi kebutuhan dasar, kemudahan akses fasilitas ibadah dan fasilitas bersuci yang sesuai standar.

''Di Indonesia, anggapan halal sudah merata. Walau secara statistik tidak begitu. Makanan halal harus jadi fokus karena wisatawan Muslim tidak kompromi soal ini,'' kata Arief dalam konferensi pers kemenangan Indonesia di World Halal Travel Awards 2015 di Kantor Kemenpar, Rabu (21/10).

Untuk destinasi, karena sudah ditetapkan destinasi halal, penerbangan langsung tentu perlu ada.

Kemenpar sudah mengucurkan Rp 9 miliar untuk peningkatan fasilitas toilet dan kebersihan di sembilan lokasi wisata ziarah Wisata Ziarah Wali Songo. Pengelolannya pun harus profesional.

''Harus bersih. Kalau tidak kita malu dua kali, atas gelar halal dan atas nama Indonesia,'' kata Arief.

Aliran dana Rp 9 miliar juga berikan kepada sembilan lokasi Wisata Ziarah Wali Songo. Satu lokasi akan ada 100 orang petugas sehingga akan ada 900 orang petugas di lokasi Wisata Ziarah Wali Songo itu. Penekanannya satu, lakukan semua dengan profesional.

Persiapan SDM juga penting. Di sumbar akan disiapkan 100 orang dalam program sadar wisata. Produk seperti paket wisata ziarah Wali Songo. Promosi sistematis sudah dimulai dari NTB, Aceh dan Sumatera Barat dan akan berlanjut.

Di ASEAN, wisatawan Muslim lebih memilih jalan-jalan ke Thailand, Malaysia, Singapura, baru ke Indonesia dengan total wisatawan masing-masing enam juta orang, lima juta orang, empat juta orang dan Indonesia mendapat paling sedikit, hanya dua juta orang tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement