Rabu 21 Oct 2015 22:33 WIB

Ribuan Siswa Jerman Terpukau Rempah dan Kuliner Indonesia

bawah ki-ka: Chef Astrid Enricka bersama tiga siswa/i SMKN 1 Kudus bergabung bersama tim kuliner Indonesia di ajang Frankfurt Book Fair 2015
Foto: dok:ist
bawah ki-ka: Chef Astrid Enricka bersama tiga siswa/i SMKN 1 Kudus bergabung bersama tim kuliner Indonesia di ajang Frankfurt Book Fair 2015

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menjadi tamu kehormatan di ajang Frankfurt Book Fair 2015 pada 13 hingga 19 Oktober 2015 kemarin. Tim kuliner Indonesia yang turut serta melalui sejumlah programnya berhasil membuat publik Jerman puas dan terpukau dengan makanan Indonesia yang otentik berkat kekuatan rempah-rempahnya.

Salah satu yang paling menyedot perhatian adalah dalam program Food Exploreer "Classroom of the Future", dimana siswa dari sejumlah sekolah di Jerman diajak mengenal lebih dekat masakan serta rempah-rempah khas Indonesia.

Di hari pertama, tim kuliner Indonesia yang didalamnya turut terdapat tiga siswa jurusan Tata Boga SMK Negeri 1 Kudus, Afifah Ramadhani, Billa Prilia Putri, dan Yoga Bayu Sadewa mengajarkan pembuatan kue lumpur dan asinan Jakarta. Para peserta dari Sekolah Goethe Gymnasium di Bensheim itu juga diberi kesempatan mengenal langsung kekayaan rempah Indnesia seperti serai, cengkeh, daun pandan serta kemiri.

Ketiga siswa SMK binaan Djarum Foundation itu juga semangat dan tanpa canggung mengenalkan rempah, mengajarkan cara memotong bumbu dan sayur, serta membuat adonan kue lumpur dan memasaknya.

“Jadi tidak hanya memperoleh penjelasan tetapi mereka juga mendapat spices experience. Mereka mencium dan bahkan mencicipi,” ujar Vivi Adeliana, Program Associate Djarum Foundation yang turut mendampingi ketiganya.

Hal serupa juga terjadi di hari kedua. Para peserta diajak mengenal kekayaan rempah Indonesia dengan bentuk, warna dan aromanya. Mereka mencium aroma serai, cengkeh, daun pandan serta kemiri yang dibakar.

Di hari ketiga, 3 siswa SMK N 1 Kudus dan tim kuliner Indonesia memasak rendang dan membuat dawet ayu. Seperti pada hari pertama dan kedua, kelas ini langsung diserbu pengunjung.

"Anak-anak ini sangat awam tentang rasa di luar lingkungan mereka. Melalui kesempatan seperti ini, mereka akan memiliki pengalaman luar biasa tentang rasa, terlebih di usianya saat ini. Mereka memiliki memori yang baik, sehingga mereka akan terus teringat. Harapannya saat besar nanti, mereka masih terkenang dengan pengalaman kecilnya, yakni pernah memasak masakan Indonesia,” ungkap William Wongso, pakar kuliner yang juga pembina siswa SMK tersebut.

Total selama tiga hari program Food Explorer diikuti 1.011 siswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement