REPUBLIKA.CO.ID, Ada beberapa kota di dunia ini yang tampak dirancang bukan untuk pejalan kaki. Hal itu, membuat orang-orang di kota tersebut harus menggunakan kendaraan bermotor.
Selain itu, ada juga kota yang menyulitkan orang-orang di dalamnya untuk melakukan navigasi. Baik warga kota, maupun wisawatan yang datang berkunjung dipastikan sulit mengekplorasi wilayah itu. Belum lagi, dengan segala jenis masalah, seperti kemacetan dan polusi udara yang akan membuat siapa saja merasa tak nyaman berada di sana. Apalagi, jika bertandang untuk berlibur.
Dilansir dari Newscom.au, Senin (19/10), inilah daftar beberapa kota yang dinilai gagal untuk dirancang.
Dubai, Uni Emirat Arab
Salah satu kota termewah di Uni Emirat Arab ini begitu terkenal di kalangan wisatawan. Begitu banyak keindahan Dubai mulai dari gedung-gedung pencakar langit, hingga pusat perbelanjaan yang begitu berkelas.
Namun, dengan desain yang begitu mewah dan berkelas, tampaknya kota ini lupa memikirkan tenpat untuk para pejalan kaki. Trotoar, sebagai jalur utama pedestrian terlihat sangat minim.
Belum lagi, mobil-mobil yang melintas di sepanjang jalan kota itu sering menggunakan kecepatan tinggi. Ini tak memungkinkan orang-orang di Dubai untuk berjalan-jalan dari satu tempat ke tempat lainnya dengan berjalan kaki.
Dhaka, Bangladesh
Di Dhaka, terdapat sebuah data statistik yang menunjukkan jumlah persimpangan jalan di kota itu. Setidaknya, ada 650 persimpangan di jalan raya. Namun, hanya 60 lampu lalu lintas yang berfungsi dari setiap persimpangan itu.
Selain itu, kita tentu mengetahui bahwa Bangladesh merupakan salah satu negara dengan populasi terbanyak di dunia. Di Dhaka, sebagai ibu kota, hal ini jelas terlihat dengan jumlah penduduk yang mencapai 14 juta jiwa.
Hal inilah yang kemudian menimbulkan sejumlah masalah seperti kemacetan, pencemaran lingkungan, dan masih banyak lainnya. Belum lagi, orang-orang yang hidup di pinggir jalan karena masalah kemiskinan menjadi pemandangan yang menyedihkan dari kota ini.
Jakarta, Indonesia
Ibu Kota negara kita sendiri termasuk dalam daftar kota yang gagal untuk dirancang. Tak jauh berbeda dengan Dhaka, situasi lalu lintas di Jakarta dinilai sangat buruk.
Orang-orang yang membawa kendaraan bisa menghabiskan waktu sebanyak 400 jam per tahun untuk pergi dan pulang dari tempat kerja. Jumlah mobil yang terus meningkat ditambah dengan sarana transportasi umum yang belum memadai menjadikan kemacetan di Jakarta sangatlah buruk.
Belum lagi, populasi di Ibu Kota yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Saat ini, tercatat hampir 10 juta orang menjadi penduduk Jakarta.