REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka memperkenalkan kekayaan pariwisata Indonesia, Kementerian Pariwisata RI bersama Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) menyelenggarakan pameran Indonesia Tourism and Creative Economic Fair (ITCEF) dari tanggal 16-18 oktober, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Dalam pameran yang diselenggarakan di akhir pekan ini, pengunjung dapat mencari tahu beberapa tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi di berbagai daerah Indonesia. “Acara pameran kali ini berbeda dengan pameran yang diselenggarakan tahun lalu, karena tahun ini kita tidak menggunakan konsep table top lagi,” kata Ketua BPPI, Yanti Sukamdani.
Yanti mengatakan, dalam acara yang telah sukses diselenggarakan pada tahun 2013 dan 2014 ini pengunjung juga bisa mengetahui langsung penawaran tempat-tempat wisata di Indonesia. Peserta dalam pemeran ini terdiri dari badan promosi pariwisata daerah di seluruh Indonesia, perusahaan penyedia tour and travel, Airlines, hotel, sekolah pariwisata, dan pelaku industri ekonomi kreatif seperti fahion, UKM produk kulit dan batik, serta kerajinan.
Dalam acara tersebut juga hadir menteri pariwisata, Arief Yahya. Di awal pembukaan acara, ia disuguhkan dengan tari kipas asal Makasar yang ditampilkan oleh 5 penari wanita. Kemudian, dilanjutkan dengan penampilan sebuah band rock yang memadukan antara musik modern dan tradisional, Dragon Fly.
Dalam sambutanya, Arief Yahya mengatakan bahwa pariwisata Indonesia saat ini lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Singapura dan Malaysia. Di saat ekonomi sedang sedang sulit,kata dia justru pariwisata Indonesia bisa berkembang.
“Kita positif dibanding negara-negara lain, Indonesia harus lebih fokus pada ekonomi kreatif, termasuk sektor pariwisata di dalamnya,” jelasnya.
Ia mengatakan, saat ini promosi pariwisata Indonesia sudah efektif. Bahkan, menurutnya Indonesia sudah menempati peringkat 47 dalam branding produk di dunia. “Negara ini sangat indah dan saya tidak takut mempromosikannya,” ujarnya.