Jumat 16 Oct 2015 19:56 WIB

Pariwisata Jadi Penyumbang Devisa Terbesar Kelima

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat memberikan sambutan upacara 17 Agustus di Gedung Sapta Pesona, Jakarta
Foto: Dok: Puskompublik Kemenpar
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat memberikan sambutan upacara 17 Agustus di Gedung Sapta Pesona, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara. Ini dilakukan dengan adanya kebijakan bebas visa kunjungan singkat yang telah diberlakukan bagi 90 negara.

"Perhatian terhadap wisatawan mancanegara sungguh penting. Saat ini pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar kelima sebesar Rp 140 triliun, ditargetkan sektor pariwisata akan menyumbangkan devisa sebesar Rp 240 triliun pada 2019," kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Jumat, (16/10).

Pemerintah, ujar dia, mengajak pihak swasta untuk turut serta meningkatkan pariwisata Indonesia. Ini akan memberikan dampak positif pada perekonomian di daerah lokasi wisata.

"Meningkatnya usaha lokal dalam industri pariwisata dan meningkatnya jumlah tenaga kerja lokal yang tersertifikasi menjadi salah satu sasaran pembangunan sektor pariwisata. Selain itu, industri kreatif dan para pengusaha mikro, kecil, dan menengah akan merasakan multiplier effect dengan kedatangan wisatawan mancanegara ke lokasi wisata di Indonesia,” kata Arief.

 

Sementara itu, Country General Manager Herbalife Indonesia, Andam Dewi mengatakan, banyak cara yang dapat dilakukan pihak swasta untuk mendukung program Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia. Perusahaan swasta berkontribusi dengan menyelenggarakan kegiatan berskala internasional di Indonesia.

Seperti Herbalife yang mendatangkan lebih dari 2.000 member Herbalife se-Asia Pasifik di Bali Nusa Dua Convention Centre.  "Selain untuk menghadiri acara training kepeminpinan member Herbalife,  kami berharap seluruh member yang hadir pada kegiatan ini mendapatkan pengalaman menarik selama di Bali. Ini juga menjadi sarana pemasaran pariwisata Bali dan Indonesia pada umumnya ketika para member nanti kembali ke negara masing-masing,” ujar Andam.

Menurutnya, kerjasama pemerintah dan pihak swasta dalam mengembangkan sektor pariwisata memiliki itu sangat penting. Kedepan Herbalife berharap dapat melakukan kegiatan serupa dengan jumlah member dari mancanegera yang lebih besar sehingga bisa mendatangkan wisatawan lebih banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement