REPUBLIKA.CO.ID, Ada sebuah kereta kuda yang terlihat berjalan dekat dengan bibir pantai. Hamparan pasir putih bersih memanjakan mata.
Tak hanya itu, terlihat deretan rumah warga. Di muka halaman rumah-rumah itu, terdapat tempat tidur gantung yang mengarah langsung ke laut.
Inilah Gili Air, bagian kepulauan di lepas pantai barat Lombok. Kita masyarakat Tanah Air tentu tak asing lagi dengan keindahan wilayah yang terletak di Nusa Tenggara Barat tersebut.
Bali merupakan kawasan wisata yang sangat populer bagi turis Australia. Tapi, Gili Air di Lombok belakangan juga banyak dilirik turis, termasuk turis dari Negara Kanguru.
Dikutip dari laman News.com.au, Gili Air disebut sebagai salah satu kawasan dengan budaya Nusantara yang begitu jelas terlihat. Populasi kecil suku Sasak yang menetap di Gili Air membuat pengunjung yang datang ke pulau ini melihat kehidupan masyarakat tradisional, yang di sebagian besar wilayah lain telah hilang karena kedatangan wisatawan.
Nuansa tradisional di Gili Air semakin terasa dengan tidak adanya kendaraan bermotor. Di sana, hanya ada kereta kuda kecil yang disebut sebagai cidomo sebagai sarana transportasi.
Tak hanya itu, suasana yang jauh dari kesan moderen semakin terasa dengan minimnya listrik di Gili Air. Sering kali, mati lampu terjadi dan hal kecil lainnya mengganggu aktivitas para wisatawan.
ATM pun tak tersedia di Gili Air. Karena itu, sebaiknya Anda yang berkunjung ke sini sudah menyiapkan lebih dahulu segala keperluan yang berhubungan dengan keperluan keuangan selama berada di pulau tersebut.
Bisa dikatakan, meski Gili Air merupakan yang paling dekat dari Ibu Kota Lombok, pengembangan infrastruktur untuk menunjang wisatawan relatif lambat. Namun, jangan khawatir, pulau ini dipenuhi dengan hotel dan kafe yang sebagian besar menyediakan generator listrik. Jadi, tak perlu khawatir harus berwisata tanpa adanya kamera, handphone, dan gadget lainnya yang membutuhkan listrik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
