REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menginginkan Belitung berkembang seperti Maladewa dalam bidang pariwisata agar pendapatan masyarakat meningkat.
"Mimpi saya untuk Belitung, saya ingin Belitung seperti Maladewa. Maladewa yang pariwisatanya besar, mirip Belitung. Belitung menjadi Maladewa-nya Indonesia," ujar dia saat Ekspedisi Kapsul Waktu di Belitung, Rabu (14/10).
Ia membandingkan Maladewa dapat pemasukan 300 kali Pendapatan Asli Daerah (PAD) Belitung. Ia mengatakan Maladewa berpenghuni 300 ribu orang dengan wisatawan satu juta orang dan berpemasukan Rp30 triliun per tahun, sedangkan Belitung berpenghuni 200 ribu orang dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp1 triliun dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya Rp100 miliar.
Ia berharap ke depan setidaknya Belitung dapat menarik satu juta wisatawan dengan perkiraan setiap wisatawan menghabiskan 2.000 dolar AS sehingga potensi pendapatan sebesar 2 miliar dolar AS.
"Dengan begitu, pendapatan per kapita masyarakat Belitung bisa 10 ribu dolar AS. Saya doakan pendapatan per kapita dua kali lipat dari rakyat Indonesia," katanya.
Untuk target terwujudnya hal tersebut, ia belum mau mengatakan, tetapi dalam waktu empat tahun ke depan ia berharap Belitung dapat menarik setidaknya 100 ribu wisatawan.
"Atau kita bayangkan dulu 100 ribu orang ke Belitung dengan pengeluaran minimal 1.000 dolar AS, itu sudah 100 juta dolar, tidak perlu menunggu 2085, cukup 2019 semoga bisa tercapai," kata Menpar.
Untuk mencapai target tersebut, ia mengajak masyarakat Belitung bekerja keras dan terlibat dalam pengembangan pariwisata.
Sementara untuk hambatan yang masih dimiliki Belitung, misalnya infrastruktur, ia berjanji pemerintah pusat akan berusaha membantu.
Menpar juga berpesan kepada masyarakat Belitung dan pengunjung untuk melestarikan lingkungan yang menjadi pesona wisata.
"Lestarikan semuanya, jangan dirusak. Pariwisata punya slogan, semakin dilestarikan semakin menyejahterakan," kata Menpar.