REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Qantas berencana menawarkan 19 jam penerbangan antara Perth dan London tanpa henti. Hal itu dikabarkan akan terjadi dalam dua tahun ke depan yang sekaligus menjadi penerbangan komersial terpanjang di dunia.
CEO Qantas, Alan Joyce mengatakan, maskapai memiliki rencana untuk terbang dengan rute sejauh 14 ribu kilometer antara Australia dan Inggris pada 2017 dengan menggunakan Boeing 787-9 Dreamliner baru. Qantas memiliki delapan pesawat 787-9 Dreamliner untuk menggantikan jet jumbo 747 nya.
"787-9 memiliki jangkauan untuk mengoperasikan rute tersebut," ujarnya dilansir News.com.au, Selasa (13/10).
Pesawat tersebut nantinya akan membuka layanan langsung dari Australia ke Eropa untuk pertama kalinya. Untuk terbang dengan rute super panjang ini akan membutuhkan dua pasang pilot. Selain itu perlu adanya tambahan kabin dan tempat istirahat untuk awak yang dipasang di kabin penumpang.
Namun rute tersebut datang dengan tantangan besar karena terbang di atas Krimea. Sebelumnya, Malaysia Airlines penerbangan MH17 ditembak hingga terjatuh di kawasan tersebut.
Ada juga kekhawatiran mengenai pilihan dari bandara alternatif jika tidak dapat mendarat di Perth. Bandara internasional terdekat adalah Adelaide yang jaraknya lebih dari dua ribu kilometer.
Qantas telah memiliki rute terpanjang di dunia dengan perjalanan dari Sydney ke Dallas yang mencapai 13.800 kilometer selama 14 jam.
Tahun ini Emirates mengumumkan rencananya untuk menngulingkan Qantas dangan melakukan penerbangan dari Dubai ke Panama pada Februari 2016 nanti. Jarak rute tersebut sejauh 13.821 kilometer dengan Boeing 77-200LR.
Namun Air India juga akan melakukan penerbangan langsung dari Bengaluru ke San Fransisco dengan jarak 14.003 kilometer.