REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menyapih anak dengan cinta atau weaning with love adalah salah satu teknik menyapih dimana persiapannya dilakukan sangat halus dan mempertimbangkan kesiapan si kecil.
Prosesnya lembut, bertahap, fleksibel, penuhkesabaran, dan penghargaan terhadap si kecil.
Psikolog anak, Dewi Kumalasari mengatakan orang tua berperan menyiapkan si kecil untuk siap disapih. Tiga faktor yang menentukan kesuksesan menyapih adalah kesiapan ibu, anak, dan sang ayah. Namun, bagaimana jika orang tua si anak menjalani hubungan jarak jauh alias long distance relationship (LDR)?
Pada prinsipnya, kata Dewi menyapih anak sama dengan kegiatan parenting lain dimana akan sangat optimal jika ayah, ibu, dan anak terlibat aktif. Namun, untuk kasus khusus seperti LDR, ayah tetap bisa terlibat dalam pemberian apresiasi.
"Misalnya, pasangan yang kesehariannya mengandalkan skype atau video call untuk bertemu. Ayah bisa memberikan penguatan kepada anaknya dengan pujian sesuai kemajuan si anak," kata Dewi, belum lama ini.
Pujian itu misalnya menyebut si anak pintar karena sudah bisa minum pakai gelas, sehingga tidak menyusui ke bundanya lagi. Menurut Dewi, pihak ibu harus lebih kuat untuk menjalani proses LDR ini, terutama dimalam hari dimana ibu harus seorang diri menangani anaknya.
Memberi apresiasi lain atau appreciation chart juga bisa dipakai untuk memotivasi si kecil. Dewi mencontohkan, ketika si kecil bisa tidur tanpa 'nenen,' maka dia akan mendapatkan satu buah stiker lucu yang ditempel di kertas yang dedesain semenarik mungkin.
"Jika sudah terkumpul beberapa stiker, maka si kecil bisa mendapatkan hadiah," kata Dewi.