REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya optimis bahwa target mendatangakan kunjungan 10 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2015 dapat tercapai.
"Target 10 juta kan? sekarang sudah 6,3 juta sampai Agustus, jadi kurang empat bulan, bisa lah," kata Arief Yahya usai menghadiri penghargaan Green Hotel Award 2015 di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (5/10) malam.
Ia menjelaskan pada saat ini, kondisi regional ASEAN sedang menurun, Malaysia turun 9 persen, Singapura 4 persen, namun Indonesia justru naik 3 persen dari tahun sebelumnya, fakta ini yang membuat Arief optimis.
"Investasi semester satu sebanyak 500 juta dolar Amerika, tahun lalu 350 juta dolar Amerika (yoy), pertumbuhan sebanyak 40 persen ini adalah potensi," katanya.
Sebelumnya, Arief juga pernah mengatakan bahwa Indonesia telah dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman) mencapai lebih dari 6,3 juta orang pada periode Januari hingga Agustus 2015.
Jumlah kunjungan ke Indonesia pada Agustus 2015 sebanyak 850.542 wisman atau tumbuh 2,87 persen dibandingkan Agustus 2014 sebanyak 826.821 wisman.
"Secara kumulatif kunjungan wisman pada Januari-Agustus 2015 sebanyak 6.322.592 wisman atau tumbuh 2,71 persen dibandingkan periode yang sama (Januari- Agustus ) 2014 sebanyak 6.155.553 wisman," katanya.
Data Badan Pusat Statistis (BPS) dan Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pada Agustus 2015 menunjukkan kunjungan wisman yang mengalami pertumbuhan tinggi yakni; Mesir sebesar 25,51 persen, Cina 24,97 persen, Singapura 23,28 persen, Taiwan 16,68 persen, dan Inggris 11,50 persen.
Sedangkan secara kumulatif (Januari-Agustus 2015) kunjungan wisman yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni; Cina sebesar 20,74 persen, Mesir 12,21 persen, Inggris 10,22 persen, India 10,16 persen, dan Amerika Serikat 2,48 persen.
Ia menambahkan, wisman Cina selama periode Januari-Agustus 2015 pertumbuhannya mencapai 20,74 persen atau total sebanyak 779.348 wisman.
Pada Agustus 2015, kunjungan wisman Cina mendominasi tiga pintu masuk utama yakni "great" Ngurah Rai sebanyak 66.311 wisman atau kontribusinya di urutan teratas sebesar 22,20 persen, melalui "great" Soekarno-Hatta juga berada di urutan kedua teratas sebanyak 33.991 wisman atau kontribusinya 13,44 persen.
Sedangkan yang masuk melalui pintu great Batam berada di urutan ketiga sebanyak 4.376 wisman atau kontribusinya 3,52 persen.
"Jumlah wisman Cina yang masuk melalui great Batam masih didominasi wisman Singapura dan Malaysia masing-masing sebanyak 79.459 dan 16.770 wisman atau kontribusinya sebesar 59,06 persen dan 12,46 persen," katanya.
Pertumbuhan kunjungan wisman selama delapan bulan (Januari-Agustus) 2015 kata Arief, sebesar 2,87 persen masih berada dalam angka pertumbuhan rata-rata pariwisata di kawasan Asia Tenggara.
Menurut Badan Pariwisata Dunia (United Nations World Tourism Organization) bahwa pertumbuhan pariwisata global pada Januari-Agustus 2015 sebesar 4 persen, sedangkan di kawasan Asia Pasifik tumbuh 4 persen, untuk pariwisata di kawasan Asia Tenggara tumbuh 3 persen.