REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia menganjurkan kegiatan menyusui sebaiknya dilakukan hingga anak berusia dua tahun.
Lantas, bagaimana jika si kecil sudah dua tahun, namun tak menunjukkan tanda-tanda ia mau berhenti menyusui?
Psikolog anak,Dewi Kumalasari mengatakan orang tua berperan menyiapkan si kecil untuk siap disapih, meskipun ada yang beranggapan bahwa anak akan menyapih dirinya sendiri. Peran orang tua sangat membantu anak mencapai kesiapan penyapihan.
"Menyapih anak itu harus dengan cinta," kata Dewi, belum lama ini.
Menyapih anak dengan cinta atau weaning with love adalah salah satu teknik menyapih dimana persiapannya dilakukan sangat halus dan mempertimbangkan kesiapan si kecil. Prosesnya lembut, bertahap, fleksibel, penuhkesabaran, dan penghargaan terhadap si kecil.
"Menyapih dengan cinta itu tidak ada aktivitas pembohongan kepada anak, misalnya dengan mengoleskan obat merah ke puting agar anak tidak mau menyusui lagi," ujar Dewi.
Proses menyapih ini bisa dimulai paling tidak saat anak berusia 18 bulan. Alasannya, anak pada usia ini sudah bisa diminta menunggu pemenuhan kebutuhannya dibandingkan kala usianya masih lebih muda.
Penyapihan bisa menjadi transisi sulit bagi si kecil. Dewi menyarankan ibu aktif memberi banyak pelukan dan ciuman pada si kecil selama proses penyapihan.
Banyak ibu yang sedang menyapih khawatir memeluk atau mencium si kecil. Mereka beranggapan kontak fisik dengan ibu mendorong anak meminta menyusui lagi.
"Anak justru butuh pelukan dan kontak fisik dengan ibunya untuk menggantikan kontak fisik menyusui yang frekuensinya mulai dikurangi," kata Dewi.
Tips pertama, buatlah waktu untuk fokus pada si kecl, seperti saat sedang menyusuinya. Anda bisa duduk atau berbaring bersama, berbicara dengannya, melakukan sesuatu dengannya. Biarkan si kecil tahu bahwa ibu tetap ingin dekat dengannya melalui berbagai cara.
Kedua, jika si kecil menunjukkan keinginan sangat kuat untuk menyusui, maka jangan menolaknya. Jika selama proses penyapihan si kecil tidak memperlihatkan keinginan untuk menyusui, maka jangan menawarinya.
Selama proses penyapihan, Anda bisa menawarkan minuman menarik agar anak tidak merasa haus. Tawarkan juga makanan tinggi protein dan nutrisi untuk mengimbangi kehilangan nutrisi dari ASI.
Menyusu karena kebiasaan biasanya dilakukan pada waktu dan tempat tertentu, misalnya di kamar sebelum tidur. Pada kondisi ini, kata Dewi hindari situasi dimana anak terbiasa menyusu, misalnya dengan membaca buku dongeng sebelum tidur atau kegiatan menyenangkan supaya pikiran anak teralihkan.
Menyusui adalah sarana bagi anak untuk membuat dirinya nyaman. Saat menangis, si kecil minta menyusu, saat merasa bosan pun demikian.
Tugas orang tua di sini adalah mendukung anak secara emosional dengan berbagai cara, misalnya tepukan halus atau elusan supaya mereka belajar tetap nyaman dengan berbagai cara selain menyusu.