Ahad 04 Oct 2015 20:04 WIB

Pariwisata NTB Kian Dikenal di Qatar

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Hazliansyah
Wisata Lombok
Foto: IndonesiaTravel
Wisata Lombok

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Duta Besar Qatar untuk Indonesia, Muhammad Khater mengatakan pariwisata di Nusa Tenggara Barat memiliki banyak potensi besar. Oleh karena itu, dirinya mendorong agar pariwisata Lombok-Sumbawa dikembangkan lebih pesat.

"Potensi pariwisata NTB luar biasa, kita mendorong agar pariwisata Lombok-Sumbawa terus dikembangkan," ujarnya usai melakukan kunjungan ke Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi kepada wartawan di Kota Mataram, Ahad (4/10).

Ia mengaku sependapat dengan Gubernur yang menyatakan salah satu pangsa pasar pariwisata NTB adalah timur tengah. Apalagi, pasar disana sangat besar. Oleh karena itu diperlukan upaya maksimal untuk bisa menggaet wisatawan yang berasal dari timur tengah.

Apalagi, menurutnya, latar belakang agama yang sama dengan masyarakat Timur Tengah, akan membantu dalam memasarkan potensi wisata Lombok Sumbawa. "Nama Lombok kini semakin dikenal di Qatar," ungkapnya.

Khater berharap pemerintah daerah bisa melaksanakan promosi terpadu, seluruh potensi NTB di Timur Tengah termasuk Qatar. Dengan promosi seperti itu, maka diyakini akan menciptakan peluang bisnis dan hubungan budaya yang kuat antara Qatar dan masyarakat NTB.

Dirinya menambahkan, kemajuan pembangunan infrastruktur di NTB berkembang dengan baik. Apalagi, infrastruktur sangat strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengembangkan potensi dengan baik.

Khater pun mengapresiasi putra-putra NTB yang menjadi Imam dan Pengasuh Tahfidz di Qatar. "Orang NTB tidak pernah membuat masalah di Qatar, kami bangga dengan mereka," katanya.

Sebelumnya, rombongan jurnalis media cetak dan televisi asal Qatar sebanyak 40 orang melakukan perjalanan liputan di Lombok.

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi berharap Qatar bisa ikut mengembangkan ekonomi NTB. Sebab, ada beberapa sektor pembangunan yang memiliki potensi besar diantaranya pengembangan kawasan wisata keluarga ( family tourism), serta hilirisasi komoditas strategis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement