Sabtu 03 Oct 2015 17:17 WIB

Wah! Ada Manusia Terbang di Kota Tua

Rep: C39/ Red: Winda Destiana Putri
Manusia Terbang di Kota Tua
Foto: ROL/C39
Manusia Terbang di Kota Tua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taman Fatahillah, Kota Tua menjadi salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi di Jakarta.

Banyak masyarakat yang bersantai di taman ini saat sore hari, ada yang bermain, bercanda, selfie, dan nongkrong sambil minum kopi.

Namun, di tengah aktifitas masyarakat itu, baru-baru ini terdapat manusia terbang di pojok taman. Ia melayang sambil memegang tongkat dengan tangan kirinya, sedangkan kakinya tidak menyentuh tanah sama sekali. Wajahnya dicat putih, dan memakai baju belang hitam-putih.

Para pengunjung Kota Tua mengantri untuk melakukan selfie dengan lelaki itu. Dengan penuh semangat, ia pun menghibur para pengunjung dengan gerakan-gerakan pantomim sambil terbang. Ia dengan lihai memvisualisasikan sesuatu tanpa menggunakan kata-kata, sehingga pengunjung yang mengajak selfie pun lepas tawa.

Salah satu pengunjung asala Manado, Rahman (54) mengaku di daerahnya belum ada manusia terbang seperti ini. "Ini perilaku kreatif, saya baru pertama kali lihat ini, kalau yang pantomim biasa sudah ada di Monas," katanya sambil menfoto istrinya berasama lelaki itu.

Setelah pengunjung melakukan foto selfie bersamanya, pengunjung memberinya uang sukarela melalui sebuah wadah yang ada di depannya. Pengunjung terheran-heran melihat aksi lelaki itu, beberapa bahkan bertanya kepadanya.

"Kok bisa sih mas, bagaimana caranya?," katanya. Ia tetap tak mau bicara, Ia hanya menunjuk kepalanya seolah-olah ingin mengatakan kepada pengunjung itu, 'caranya pakai otak'.

Lelaki itu, Ari Kotu (30) menjalani ide terbangnya ini sejak tahun 2014. Namun, dalam mamainkan gerakan pantomim ia sudah menjalaninya sejak tahun 2009. Bersama teman-temannya di komunitas Kota Tua ia mencari nafkah untuk istri dan anaknya di tempat ini.

"Kalau belajarnya saya otodidak mas, dulu (sebelum terbang) saya bebas beraksi di sini, bisa berada di tengah-tengah pengunjung, tapi sekarang pengelola tidak membolehkannya, harus di pinggir taman," katanya kepada Republika.co.id belum lama ini.

Pada hari-hari biasa, dia terbang mulai dari jam 13.00 WIB siang sampai waktu maghrib. Sedangkan pada weekend sejak jam 08.00 WIB pagi sudah berada di taman ini untuk beraksi di bawah terik matahari seharian.

"Tujuannya pertama ya untuk cari duit mas, terus kedua untuk menghibur dengan karya seni," jelas lelaki asal Tegal yang besar di Jakarta ini.

Jika penasaran dengan aksi terbangnya, Anda bisa datang ke Kota Tua, tepatnya di depan Café Batavia. Anda bisa mengamatinya dengan seksama bagaimana cara ia terbang, namun jangan sekali-kali bertanya kepadanya karena dirinya sedang memerankan karakter Culun Disiplin (Cuplin) yang tanpa kata-kata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement