REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang 'Banyuwangi International Run' akan digelar pada 17 Oktober mendatang. Ajang ini memadukan konsep olahraga lari dan wisata.
"Banyuwangi punya daya tarik untuk lari jarak menengah dan jauh, selain itu punya potensi wisata seperti Kawah Ijen, Pulau Merah, dan Air Terjun Jangir. Jadi kita tidak saja 'enjoy' melakukan olahraga tetapi juga bisa menikmati pariwisata," kata Pendiri Yayasan Berlari untuk Berbagi Sandiaga Uno dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa sore.
Selain itu, sesuai dengan konsep yayasan yang dibentuk Sandiaga, ajang lari yang menjadi salah satu rangkaian acara Banyuwangi Festival 2015 tersebut juga akan melibatkan peserta dalam kegiatan sosial.
"Dari teman-teman komunitas 'Berlari untuk Berbagi' sudah menyiapkan layanan operasi bibir sumbing gratis untuk masyarakat setempat yang selama ini belum tersentuh layanan kesehatan," tutur Sandiaga.
Sandiaga berharap ajang lari yang mempertandingkan nomor 5 kilometer dan 10 kilometer itu akan meningkatkan promosi Banyuwangi sebagai destinasi olahraga dan pariwisata.
"Untuk penyelenggaraan pertama kali ini peserta dari Afrika sudah mengonfirmasi hadir. Saya harap acara ini bisa menjadi agenda tahunan di Banyuwangi dan pada 2020 bisa menarik lebih banyak pelari internasional," kata pria asal Rumbai, Pekanbaru itu.
Ajang "Banyuwangi International Run" ditargetkan dapat menarik sebanyak 1.000 pelari dengan total hadiah mencapai Rp 100 juta. Peserta bisa mulai mendaftarkan diri sejak 16 September 2015 hingga 13 Oktober 2015.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang turut hadir dalam konferensi pers tersebut menyambut baik penyelenggaraan "Banyuwangi International Run 2015" yang menurutnya akan melengkapi keberadaan acara-acara bertema "sport tourism" yang selama empat tahun terakhir gencar dilakukan oleh Pemda Banyuwangi.
"Kami menyambut baik acara yang disponsori oleh pak Sandiaga ini. Sejauh ini kami sudah melakukan berbagai persiapan dan koordinasi," tuturnya.
Sebelumnya, kata Anas, Pemda Banyuwangi sudah melaksanakan 'International Tour de Banyuwangi Ijen' dengan jarak lintasan 550 kilometer, kemudian acara
"Kite Surfing" yang digelar di Pulau Tabuhan dan diikuti 40 negara, serta "Banyuwangi International Surfing Competition" yang diikuti peserta dari 16 negara.