Selasa 29 Sep 2015 16:44 WIB

Menpar Minta Daerah Tingkatkan Paket Wisata

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Hazliansyah
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat memberikan sambutan upacara 17 Agustus di Gedung Sapta Pesona, Jakarta
Foto: Dok: Puskompublik Kemenpar
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat memberikan sambutan upacara 17 Agustus di Gedung Sapta Pesona, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wisatawan mancanegara (Wisman) yang pelesiran ke Indonesia belum tersebar sampai wilayah Indonesia bagian timur. Wisman masih menjadikan Bali, Jakarta dan Kepulauan Riau sebagai destinasi. Hal ini membuat pariwisata di kawasan timur Indonesia kurang terjamah. Padahal kekayaan alam khususnya wisata maritim tersebar di Indonesia timur.

"Untuk Makassar dan Sulsel misalnya, pemerintah daerah harus membuat paket wisata yang menggabungkan pariwisata di Bali atau Jakarta," ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya usai membuka Seminar Pariwisata bertema “Memajukan Industri Pariwisata di Timur Indonesia”, Selasa (29/9).

Arief menuturkan, Bali, Jakarta dan Kepulauan Riau (Kepri) memang menjadi penyumbang devisa terbesar dalam pariwisata Indonesia. Sejauh ini Bali mampu menyerap 4 juta wisman, Jakarta sekitar 3 juta wisman dan Kepri sekitar dua juta wisman.

Jumlah wisman di daerah ini dalam waktu dekat belum bisa dikurangi atau dipindahkan ke daerah wisata lain. Untuk itu, paket wisata menjadi jalan terbaik dalam menyebar dan memperkenalkan produk wisata di daerah Indonesia Timur.

Menurut Arief, salah satu paket wisata yang saat ini telah dikembangkan yaitu dengan menerapkan Manado sebagai paket wisata sebelum wisman ingin menikmati keindahan Pulau Dewata. Meski tak lama singgah di Manado, namun dengan paket wisata membuat destinasi baru seperti Manado akan bisa terekspose oleh wisatawan.

Selain paket wisata, pengembangan destinasi di daerah juga harus menjadi fokus utama. Arief menilai, saat ini banyak daerah yang memiliki destinasi wisata tidak fokus dalam mengembangkan daerah wisatanya, baik dalam pengembangan infratruktur maupun agenda kegiatan yang dilakukan di destinasi tersebut.

"Jangan sampai kita sudah bantu promosi, tapi acaranya mundur atau bahkan tidak jadi. Padahal sudah mengundang banyak orang untuk datang ke destinasi tersebut," ungkap Arief.

Mengenai infrastruktur, Arief juga meminta agar pemerintah daerah memberikan perhatian khusus dalam perbaikan pembangunan menuju destinasi wisata. Dengan adanya infrastruktur yang menunjang, maka investor akan mau memberikan dana mereka dalam turut memajukan destinasi wisata di daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement