REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan menyebabkan tingkat hunian hotel atau okupansi di sejumlah brand hotel menurun.
"Tentu itu menjadi kekhawatiran yang nyata bagi kami, kami harap pemerintah Indonesia bisa menangani ini dengan baik supaya di masa yang akan datang kejadian seperti ini tak terjadi lagi," kata Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin dan COO AccorHotels Indonesia-Malaysia-Singapore Garth Simmons di Jakarta, Senin (28/9).
Meski demikian, Garth enggan menyebutkan jumlah penurunan okupansi di sejumlah hotel di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang terdampak asap kebakaran hutan dan lahan yang masih berlangsung hingga sekarang.
"Tapi kami senang melihat pemerintah Indonesia sudah melakukan aksi pemadaman dan dengan segera menangani masalah ini," tambah Garth.
Dari data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), tingkat hunian hotel di Sumatera Selatan mengalami penurunan sekitar 15-30 persen akibat kabut asap. Sementara di Jambi, okupansi hotel juga mengalami penurunan 30 persen. Di Riau, penurunan okupansi hotel menukik hingga 42 persen akibat kabut asap.
AccorHotels memiliki lebih dari 90 hotel di Indonesia pada tahun 2015 dengan brand antara lain: Sofitel, Pullman, Mercure, Ibis, The Hills. Tahun 2020, AccorHotels Asia Pacific Indonesia menargetkan akan membangun 200 hotel.