REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNG KIDUL -- Pusat kuliner dan oleh-oleh khas Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta berkembang pesat di obyek wisata dan sepanjang Jalan Yogyakarta-Wonosari seiring berkembangnya pariwisata daerah setempat.
Sekretaris Disbudpar Gunung Kidul Siti Isnaini Dekoningrum Nur di Gunung Kidul mengatakan, berdasarkan catatan Disbudpar, sepanjang jalan Yogyakarta-Wonosari, khususnya di Kecamatan Patuk dan Playen, rumah makan, pusat oleh-oleh dan kerajinan terus bertambah.
"Pusat kuliner dan oleh-oleh khas Gunung Kidul berkembang pesat," kata Siti, Sabtu (26/9).
Ia mengimbau kepada pelaku wisata, khususnya pelaku wisata di Pantai Baron untuk mengembangkan menu makanan yang menjadi ciri khas Gunung Kidul. Sejauh ini, mereka masih menjual keindahan pantai, tanpa berusaha menciptakan inovasi kuliner.
"Kami mengimbau kepada pelaku wisata pariwisata Pantai Baron dan lainnya, tolong tidak hanya menjual pantai, tapi menjual makanan khas seperti sup kakap merah dan lobster. Sehingga wisatawan yang pernah berkunjung ke Baron, ingin kembali berkunjung karena kangen dengan sup kakap merah dan lobster," kata dia.
Dia mengatakan sejauh ini, makanan khas Gunung Kidul yang sudah dikembangkan, yakni tiwul, nasi merah, sayur lombok ijo di Kecamatan Semanu, walang, dan bakpia isi ketela ungu. Selain itu, tumbuh pusat kuliner dan makanan khas lokal.
"Kami menampilkan kekhasan pangan lokal. Harapannya, wisatawan membelanjakan uangnya di Gunung Kidul sehingga mendongkrak ekonomi masyarakat," kata Siti.
Saat ini, kata dia, Disbupar dan pelaku wisata sedang mengembangkan penginapan dan homestay supaya wisatawan lama tinggal di Gunung Kidul. Namun, penginapan dan homestay yang sedang berkembang belum mampu menampung wisatawan dalam jumlah besar.
"Harapannya, lama tinggal wisatawan di Gunung Kidul semakin lama, dan mereka membelanjakan uangnya di Gunung Kidul, sehingga perekonomian masyarakat ikut terdongkrak. Kami mengembangkan pariwisata berbasiskan masyarakat," katanya.
Salah satu produsen gatot-tiwul Gunung Kidul Slamet Riyadi mengatakan, gatot dan tiwul yang merupakan makanan khas Gunung Kidul banyak dicari wisatawan. Selain itu, wisatawan banyak mencari belalang goreng dan bacem.
"Setiap akhir pekan dan libur hari raya, jumlah wisatawan yang mampir ke tempat kami sangat banyak," katanya.